Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia sebagai Co-Sherpa pertemuan G20 melakukan pertemuan dengan Rusia sebagai Sherpa G20, membahas sejumlah hal, mulai dari persiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20 selanjutnya hingga mengenai kebijakan ekonomi.
Duta Besar Dian Triansyah Djani bersama Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Raden Edi Prio Pambudi berlaku sebagai Co-Sherpa G20 Indonesia menerima kunjungan bilateral dari Sherpa G20 Rusia Svetlana Lukash di KBRI Roma, Italia. Pertemuan berlangsung pada Senin (13/9/2021), di sela-sela agenda Sherpa ke-3 Presidensi G20 Italia.
Dian menjelaskan bahwa pertemuan dengan Rusia dalam rangkaian persiapan Presidensi G20 Indonesia dan untuk menjaga hubungan kerja sama antara dua negara. Keduanya membahas topik-topik yang menjadi perhatian bersama pada forum G20.
"Sherpa Indonesia dan Rusia saling berbagi pandangan terhadap draft leaders’ declaration yang saat ini sedang dibahas dan diharapkan menjadi deliverables dari Presidensi G20 Italia," ujar Dian melalui keterangan resmi, Rabu (15/9/2021).
G20 Leaders Declaration merupakan kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh para pemimpin G20 atas isu-isu yang sedang berkembang.
Sherpa Indonesia dan Rusia sepakat bahwa forum G20 harus memiliki manfaat nyata yang dapat dirasakan, baik oleh negara anggota maupun secara global. Dalam pertemuan tersebut disampaikan pula inisiatif Presidensi G20 Indonesia untuk memasukkan isu industri dalam pembahasan G20.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Rusia menyampaikan apresiasi atas hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia, serta keterlibatan aktif Indonesia dalam forum G20. Rusia juga menyatakan akan mendukung sepenuhnya Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dan menawarkan bantuan “best practices” dari Presidensi G20 Rusia terdahulu.
Dalam forum G20, Rusia pernah menjadi Presidensi pada tahun 2013 dimana KTT G20 dilaksanakan di St. Petersburg dan menghasilkan beberapa kesepakatan, seperti Rencana Aksi dalam Base Erosion and Profit Shifting (BEPS). Lalu, terdapat rencana aksi St. Petersburg dalam kebijakan makro, fiskal dan struktural, serta investasi jangka panjang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa dalam melaksanakan peran sebagai Presidensi G20, Indonesia akan melakukan koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang lebih seimbang, membuat G20 lebih adaptif terhadap krisis, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum global.
”Pemerintah Indonesia akan menjalankan Presidensi G20 ini dengan mengoptimalkan manfaat bagi bangsa Indonesia, di bidang ekonomi, pembangunan sosial dan juga politik. Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan juga menjadikan Indonesia sebagai role model pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” ujar Airlangga pada Rabu (15/9/2021).
Presidensi G20 Indonesia nantinya akan diisi dengan beragam rangkaian kegiatan seperti Road to G20 Indonesia 2022, side event, pertemuan Working Group dan Engagement Group, pertemuan Sherpa/Deputi, pertemuan tingkat Menteri dan puncaknya pertemuan tingkat kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).