Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah kota beberapa negara mencatat harga properti yang sangat tinggi. Paling mahal bahkan setara dengan Toyota Kijang Innova 2.0 transmisi otomatis varian Luxury setelah dikurangi diskon PPnBM.
Properti masih dianggap salah satu instrumen investasi yang menjanjikan di Indonesia maupun di negara lain.
Meskipun harga beli properti kurang stabil akibat Pandemi Covid-19, tetapi dalam jangka panjang properti diharapkan dapat terus menguntungkan bagi investor.
Berdasarkan laman globalpropertyguide.com, harga beli properti di Hongkong adalah yang paling mahal.
Harga beli properti di Hongkong mencapai angka US$28.570 per meter persegi atau sekitar Rp406 juta per meter persegi (kurs Rp14.210).
Posisi kedua ditempati London. Salah satu kota di Inggris ini memiliki harga beli mencapai sekitar US$26.200 per meter persegi atau sekitar Rp373,2 juta per meter persegi.
Selanjutnya, urutan ketiga ditempati oleh New York, Amerika Serikat dengan harga sebesar US$17.190 per meter persegi atau Rp244,3 juta per meter persegi.
Posisi keempat dengan harga beli properti termahal di dunia adalah Tel Aviv, Israel dengan harga US$17.150 per meter persegi atau setara dengan Rp243,7 juta per meter persegi.
Sementara itu urutan kelima ditempati Jenewa, Switzerland dengan harga beli US$16.400 per meter persegi atau setara dengan Rp234 juta per meter persegi.
Urutan keenam ditempati Tokyo dengan harga beli US$16.300 per meter persegi. Lalu Paris dengan harga US$15.900 per meter persegi, dilanjutkan Singapura dengan harga US$14.400 per meter persegi, Wina dengan harga US$11.900 per meter persegi dan Beijing dengan harga beli rumah US$11.800 per meter persegi.