Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Energi Bersih, Sejumlah Perusahaan Multinasional Patok Target EBT

Sejumlah perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia menetapkan target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung capaian bauran energi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Ilustrasi penampakan udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sebira 400 kWp./Dok. PLN Enjiniring
Ilustrasi penampakan udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sebira 400 kWp./Dok. PLN Enjiniring

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia menetapkan target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung capaian bauran energi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Perusahaan yang termasuk dalam Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), seperti Amazon, Danone, dan Multi Bintang Indonesia telah menetapkan peta jalan dalam pengembangan EBT di Indonesia.

Corporate Affairs Director Multi Bintang Indonesia Ika Noviera mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk dapat mencapai bauran EBT sebesar 65 persen pada 2022.

Upaya tersebut akan dicapai melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa di fasilitas produksi yang berlokasi di Tangerang.

Di samping itu, Multi Bintang Indonesia bakal mengaplikasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di seluruh fasilitas produksinya.

“Harapannya, semua fasilitas yang kami miliki bisa mencapai pemanfaatan EBT hingga 65 persen pada 2022 dan 100 persen di 2025,” katanya dalam webinar yang digelar, Jumat (10/9/2021).

Head of Energy and Environment Policy Asia-Pacific Amazon Web Services Ken Haig mengatakan bahwa dalam skala global, pihaknya telah membangun sebanyak 234 proyek EBT.

Ken menambahkan, Amazon telah berinvestasi dalam 87 proyek tenaga surya dan angin dalam skala besar, 147 sistem tenaga surya on-site dengan total kapasitas terpasang dari pembangkit EBT 10.000 MW.

“Terkait dengan EBT, saat saya bergabung dengan Amazon adalah 65 persen pada 2030 dan dipercepat menjadi 2025, kami merasa ini hal yang mendesak,” jelasnya.

Sementara itu, Raditya Pramudiantoro yang mewakili Danone Indonesia mengatakan bahwa sampai dengan saat ini pihaknya telah mengaplikasikan PLTS atap di sejumlah fasilitas produksi.

Adapun, PLTS atap dengan kapasitas 770 kWp telah terpasang di fasilitas Ciberang, dan PLTS atap dengan kapasitas 378 kWp juga telah terpasang di fasilitas yang ada di Banyuwangi.

PLTS atap terbesar yang dibangun Danone Indonesia ada di Klaten dengan kapasitas 2.919 kWP, sedangkan yang terbesar kedua berada di fasilitas Mekarsari dengan kapasitas 2.112 kWp.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerjakan proyek boiler biomassa di Prambanan dengan kapasitas 6 ton uap per jam.

“Total di Indonesia kapasitas panel 6,2 MW. Kami inginnya 100 persen dari EBT,” jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper