Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Percepat Pembangunan Rumah Masyarakat Terdampak Bencana di NTT

Di Kabupaten Lembata, yaitu Waesesa sebanyak 700 unit rumah khusus dibangun di 3 lokasi sebanyak 173 unit dengan progres 77,14 persen, lalu di Tanah Merah sebanyak 294 unit dengan progres 38,80 persen, dan Podu sebanyak 233 unit dengan progres 8,9 persen. 
Ilustrasi. /Istimewa
Ilustrasi. /Istimewa

Bisnis com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB Widiarto mengatakan pembangunan rusus ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencana banjir dan longsor akibat badai siklon tropis seroja yang terjadi di sejumlah wilayah di NTT. 

“Sesuai instruksi Presiden saat ini tengah dilakukan pembangunan huntap di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan di Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit. Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan huntap ini agar masyarakat bisa segera menikmatinya,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (9/9/2021).  

Widiarto menuturkan sebanyak 700 unit rusus dibangun di 3 lokasi di Kabupaten Lembata yaitu Waesesa sebanyak 173 unit dengan progres 77,14 persen, lalu di Tanah Merah sebanyak 294 unit dengan progres 38,80 persen, dan Podu sebanyak 233 unit dengan progres 8,9 persen. 

Pembangunan rusus sebanyak 300 unit di Kabupaten Flores Timur juga dilakukan di 3 lokasi yaitu Oyangbarang sebanyak 50 unit, dengan progres 84,9 persen, Saosina sebanyak 195 unit dengan progres 20,61 persen, dan Nelelamadike sebanyak 55 unit, dengan progres 7,6 persen. 

Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai manajemen konsultan. Pekerjaan konstruksi telah dilakukan sejak April 2021 dan direncanakan selesai pada November 2021 mendatang. 

“Sampai saat ini, progres fisik konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 39,65%,” kata Widiarto. 

Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Yusniewati mengatakan bahwa pembangunan rusus dilakukan dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Type 36 yaitu teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan panel beton bertulang pada struktur utamanya. Lingkup pekerjaan mencakup 3 bagian yaitu struktur (pondasi, kolom balok, rangka atap), arsitektur (lantai, dinding, pintu, jendela, penutup atap, plafond, toilet, dapur, aksesoris), serta MEP dan utilitas (utilitas, kelistrikan, pemipaan air), dan dilengkapi dengan sarana prasarana dasar (jalan lingkungan, drainase dan air bersih).

“Kita membangun huntap ini dengan pendekatan build back better and safer, tidak sekadar membangun kembali, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” tutur Yusniewati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper