Bisnis.com, JAKARTA – MNC Group menyatakan akan bertanggung jawab dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata MNC Lido City, dengan membangun berbagai fasilitas berkonsep entertainment hospitality.
Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan KEK MNC Lido City secara jangka panjang sebagai kawasan wisata dan rekreasi pendidikan.
“Seluruh tim sedang bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai proyek pembangunan yang ditargetkan untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun internasional karena lokasinya yang strategis di kawasan Jabodetabek,” ujarnya, Rabu (8/9/2021).
Hary menceritakan, pengembangan kawasan Lido sebenarnya sudah direncanakan sejak 1990 oleh suatu kelompok, tetapi tidak dilanjutkan hingga pengembangannya pindah ke kelompok lain.
“Kemudian pada 2012–2014 kami masuk ke sini. Saat masuk, kami melihat agak tanggung [rencana proyeknya] hanya 960 hektare di Kabupaten Bogor. Akhirnya kami kembangkan jadi 3.000 hektare,” katanya.
Perluasan wilayah KEK MNC Lido City yang mencapai 3.000 hektare itu kemudian membuatnya juga masuk ke wilayah Sukabumi, dan sudah sekitar 2.000 hektare lahan di kawasan itu sudah dibebaskan.
Dengan dilebarkannya lahan untuk kawasan tersebut, dia berharap, proyek KEK MNC Lido City bukan hanya jadi kebanggaan perusahaan, tetapi juga Indonesia.
Di dalam proyek megah itu nantinya akan dibangun berbagai fasilitas berkonsep entertainment hospitality, di antaranya taman besar seperti di Dubai, movieland, tempat konser, tempat berbagai tanaman langka, hingga tempat syuting untuk produksi.
“Kami berjanji akan bertanggung jawab dengan PP [Peraturan Pemerintah] KEK Lido ini yang diberikan ke kami,” katanya.
Pemerintah sendiri telah menyerahkan PP Nomor 69/2021 tentang penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata MNC Lido City kepada PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Regulasi KEK MNC Lido City itu diserahkan langsung Deputi VI Bidang Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo kepada Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Mengacu pada aturan tersebut, proyek MNC Lido City akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 237/PMK.010/2020.
Beberapa insentif yang diberikan adalah insentif pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk, pajak dalam rangka impor, cukai, hingga berbagai kemudahan perizinan lainnya.
MNC Group juga melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Lido World Garden. Dengan tagline Beyond a Family Edutainment Paradise, Lido World Garden merupakan taman bunga seluas 17 hektare yang dihiasi berbagai koleksi spesimen flora langka.
Sebagai tujuan wisata edukasi, Lido World Garden akan menampilkan berbagai inovasi arsitektur dan budaya bersejarah kepada pengunjung, di mana terinspirasi oleh garis waktu Indonesia dan internasional yang menggambarkan evolusi peradaban manusia di samping landmark ikonik buatan manusia dan alami yang tersebar di seluruh wilayah geografis.
