Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Turun, Produsen Normalisasi Pasokan Oksigen untuk Industri

Sebelum lonjakan kasus, total produksi oksigen Indonesia mencapai 639.900 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, kebutuhan oksigen medis berkisar 40 persen dan untuk kebutuhan industri 60 persen.
Pekerja di CV Asiana Gasindo tengah mengisi ulang tabung gas yang hendak disuplai ke sejumlah rumah sakit di Provinsi Sumatra Barat, Minggu (11/7/2021)./Bisnis-Noli Hendrarn
Pekerja di CV Asiana Gasindo tengah mengisi ulang tabung gas yang hendak disuplai ke sejumlah rumah sakit di Provinsi Sumatra Barat, Minggu (11/7/2021)./Bisnis-Noli Hendrarn

Bisnis.com, JAKARTA – Industri produsen oksigen tidak lagi mengalokasikan sebagian besar oksigen untuk medis seiring dengan turunnya kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Rachmat Harsono menjelaskan alokasi oksigen produksi telah kembali normal. Adapun saat lonjakan kasus Covid-19 akibat varian delta, pemerintah meminta industri mengalokasikan 90 persen produksi untuk kebutuhan medis.

“Alokasi sudah kembali normal ke industri,” kata Rachmat melalui pesan tertulis, Rabu (8/9/2021).

Sebelum lonjakan kasus, total produksi oksigen Indonesia mencapai 639.900 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, kebutuhan oksigen medis pada situasi normal berkisar 40 persen dan untuk kebutuhan industri 60 persen.

Mengutip laporan Covid-19 Oxygen Needs Tracker yang dirilis Path.org, kebutuhan oksigen Indonesia 364.822 meter kubik (m3). Jumlah ini jauh turun dibandingkan dengan kebutuhan rata-rata saat puncak kasus pada Juli yang mencapai 2 juta m3.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sebelumnya menjelaskan bahwa Indonesia telah melalui masa puncak kasus konfirmasi Covid-19, tingkat perawatan di rumah sakit, dan kasus kematian. Tetapi, dia menekankan bahwa penurunan kasus ini bukanlah alasan bagi Indonesia untuk terlena, melainkan momentum memperkuat ketahananan medis.

“Yang harus kita hati-hati adalah peningkatan kasus akibat kenaikan mobilitas yang mungkin akan terjadi menjelang libur Maulid Nabi yang diperingati pada bulan depan,” kata Dante dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).

Dante mengatakan kesiapan pasokan oksigen menjadi salah satu ketahanan medis yang harus disiapkan Indonesia.  Dia mencatat kekurangan oksigen sempat terjadi karena lonjakan kebutuhan oksigen dari rata-rata 400 ton per hari menjadi 2.725 ton per hari saat puncak kasus. Pada saat yang sama, kemampuan produksi harian hanya 1.700 ton per hari.

Untuk menanggulangi hal ini, Kemenkes telah menyiapkan oksigen konsentrator di beberapa rumah sakit dengan jumlah mencapai 11.000 konsentrator di seluruh Indonesia. Selain itu, Kemenkes menargetkan pemasangan generator oksigen di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

“Saat ini sudah terpasang 133 generator oksigen, kami targetkan 50 tambahan akan terpasang sampai akhir 2021 sehingga semua provinsi akan mempunyai oksigen generator,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper