Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Wihana Kirana Jaya

Guru Besar FEB UGM dan StafSus Menteri Perhubungan

Lihat artikel saya lainnya

Yogyakarta International Airport, Bandara Sentra UMKM

PT Angkasa Pura I (AP I) berinovasi dengan membangun kawasan UMKM bandara terbesar di Indonesia, yakni Kawasan Tugu Malioboro YIA (889,2 meter persegi) dan Kawasan Pasar Kotagede YIA (1.395 meter persegi).
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Infrastruktur dan kualitas institusi secara bersama-sama dapat mendorong pertumbuhan  dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Untuk mengoptimalkan dampak pengembangan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi secara inklusif, termasuk pada komunitas lokal dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kualitas institusi perlu terus ditingkatkan sejalan dengan semangat UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja.

Untuk mengoptimalkan dampak keberadaan bandara baru terhadap UMKM, maka dibutuhkan kebijakan yang ‘UMKM friendly’ dan dapat memfasilitasi pengembangan UMKM tersebut.

Douglas C. North (1991) mendefinisikan ‘institusi’ sebagai ‘humanly devised constraints’ yang memfasilitasi interaksi sosial, politik, dan ekonomi. Sebelumnya, North (1990) juga memaknai institusi ekonomi dan politik sebagai ‘the rules of the game in a society’.

Presiden Jokowi menyebut Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai bandara terbaik di Indonesia. Pepatah ‘ada harga ada rupa’ atau ‘price reflects quality’ cocok benar dalam hal ini.  Bandara dengan desain antigempa dan tsunami ini menelan biaya lebih dari Rp11 triliun, termasuk biaya pembebasan lahan yang mencapai Rp4,1 triliun. Sebagai perbandingan, Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menelan dana Rp2,6 triliun,

Sementara itu, biaya investasi untuk (rencana) bandara baru Bali Utara, diperkirakan lebih mahal lagi, yakni Rp21 triliun, termasuk untuk akses jalan tol. Bandara Bali Utara sebagai ‘tourism superhub’ didesain untuk  menampung penumpang hingga 50 juta penumpang/tahun.   

Well-Connected

Bandara internasional baru seperti YIA, dengan kapasitas penumpang hingga 14 juta per tahun, dibangun dengan salah satu tujuan utama untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Borobudur, satu di antara 5 KSPN superprioritas.

Untuk itu, misi utama YIA usai pandemi agar sesuai dengan biaya pembangunannya yang mahal adalah menggenjot pemulihan biaya/modal (cost recovery), melalui peningkatan volume penumpang dan barang (cargo), dan  lalu lintas pesawat, baik internasional maupun domestik dan mengoptimalkan dampak sosial ekonomi secara inklusif, termasuk pada komunitas dan UMKM local, dan tidak hanya investor bermodal besar.

 Untuk mendatangkan penumpang pesawat dalam jumlah besar, magnet utamanya pasti pariwisata dan pendidikan. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah destinasi wisata utama kedua setelah Bali. Sebut saja KSPN Borobudur, Prambanan, Keraton Yogya, Taman Sari, Benteng Vredeburg, Malioboro hingga situs manusia purba Sangiran di Solo. Bahkan kawasan Dieng Plateau, yang berpotensi sebagai global geopark dan warisan dunia, para turis internasional lebih mudah mengaksesnya dari Yogyakarta.

Implikasinya, bandara harus ‘well connected’, aksesibilitasnya harus baik dari berbagai arah, baik melalui darat (kereta api bandara, jalan akses  tol /no-tol) maupun jalur udara (dari bandara lain). Dalam hal ini, YIA ‘wajib’ terhubung dengan baik dengan sejumlah titik, seperti KSPN Bororudur, Kota Yogyakarta, dan Prambanan, serta dalam lingkup yang lebih luas, yakni kawasan aglomerasi Joglosemar (Jogya–Solo–Semarang).

Prasyarat aksesibilitas bandara ini kebetulan sudah mulai terpenuhi dengan diresmikannya kereta bandara yang menghubungkan YIA dengan Kota Yogyakarta pada Sabtu, 28 Agustus, 2021. Adanya jalur kereta bandara YIA ini akan memangkas waktu tempuh dari 90 menit (dengan kendaraan darat)  menjadi hanya 40 menit saja. Integrasi antara jadwal keberangkatan kereta bandara dengan jadwal keberangkatan pesawat tentu akan diapresiasi oleh masyarakat pengguna jasa.

Dalam hal konektivitas jalan tol, PT Angkasa Pura I yang membawahi YIA, salah satu dari 15 bandara kelolaannya, telah berkoordinasi dengan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna memastikan akses tol dari dan ke YIA dengan jalan tol Yogya–Solo dan akses tol ke jalur ‘Bedah Menoreh’ yang akan menghubungkan YIA dengan KSPN Borobudur.

Sebagai catatan saja, dengan membaiknya konektivitas dalam lingkup Joglosemar, maka suplai logistik pariwisata dari kawasan industri, pertanian, dan perikanan di pantai utara Jawa ke DIY dan KSPN Borobudur akan bertambah lancar.

 

Pusat UMKM Bandara  

Misi yang tidak kalah pentingnya adalah mengoptimalkan dampak sosial ekonomi secara inklusif dari keberadaan bandara. Di antaranya adalah dengan memfasilitasi pengembangan UMKM di area bandara.

Beroperasinya kereta api bandara yang menghubungkan YIA dengan stasiun Tugu di Kota Yogyakarta , sangat membantu pelaku UMKM dengan biaya transportasi terjangkau. Pasalnya, sebagian pelaku UMKM,  rantai pasoknya ada di Kota Yogyakarta, termasuk kawasan Malioboro dan sekitarnya.

PT Angkasa Pura I (AP I) berinovasi dengan membangun kawasan UMKM bandara terbesar di Indonesia, yakni Kawasan Tugu Malioboro YIA (889,2 meter persegi) dan Kawasan Pasar Kotagede YIA (1.395 meter persegi). Pada Kawasan Tugu Malioboro YIA , dihadirkan ikon Kota Yogyakarta, yakni (duplikat) Tugu  Malioboro dan kawasan Tugu Malioboro di YIA yang diresmikan bersamaan dengan HUT RI ke-76.

Di kawasan ini, para calon penumpang, pengunjung dan pengguna jasa bandara lainnya dapat menikmati suasana menyerupai suasana Tugu Malioboro di Kota Yogyakarta. Ada sudut musik pengamen, gerai oleh-oleh, gerai lesehan, jajanan siap saji, sudut lukis wajah, gerai makanan khas kering, becak shuttle, bonceng sepeda shuttle, gerobak dorong shuttle, dan lainnya. Total terdapat 20 gerai UMKM di Kawasan Tugu Malioboro YIA yang dalam pengelolaannya bekerja sama dengan Java Connections-Art Management.

Kehadiran Kawasan Tugu Malioboro ini menjadikan YIA sebagai bandara dengan sentra UMKM terbesar di Indonesia. Sebelumnya, di YIA telah terbangun kawasan UMKM bandara Pasar Kotagede YIA, bersamaan dengan peresmian  YIA oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus 2020 lalu.

Kawasan Pasar Kotagede YIA dapat memfasilitasi hingga 600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya.  Dalam pengelolaan UMKM ini, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi DIY.

Pengembangan kawasan UMKM di YIA yang difasilitasi oleh AP-1 dapat menjadi model bagaimana kehadiran bandara dan KSPN memberikan manfaat optimal bagi komunitas lokal. Komunitas ini mulai dari komunitas seni/budaya tradisional, komunitas ekonomi kreatif kultural, komunitas angkutan tradisional, komunitas kuliner, dan lainnya.  

Namun, jangan lupa dengan komunitas ‘korban  gusuran’, kendati memperoleh ‘ganti untung’, mereka layak diprioritaskan untuk diberikan kesempatan kerja maupun kesempatan berusaha di kawasan UMKM bandara tersebut.

YIA dibangun dengan membebaskan lahan seluas 600 hektare, belum termasuk kawasan aerocity. Sementara itu, lahan investasi untuk para investor menengah ke atas terbuka lebar di kawasan aerocity dan kawasan amenitas KSPN.

Sekali lagi, infrastruktur dan kualitas institusi yang memadai, termasuk dukungan kebijakan yang ‘UMKM friendly’akan memacu investasi dan  pertumbuhan/pemulihan ekonomi yang inklusif pasca pandemi Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper