Bisnis.com, JAKARTA - Kata "inflasi" menjadi kata kunci paling banyak muncul dalam laporan pemaparan kinerja perusahaan Asia dalam 18 tahun terakhir.
Bloomberg mencatat pada Senin (6/9/2021), kata inflasi muncul sebanyak 282 kali dalam transkrip percakapan pada pertemuan analis untuk perusahaan yang masuk dalam MSCI Asia Pacific Index dalam akhir kuartal III pada September.
Kemunculan tersebut adalah yang tertinggi sejak 2003, mengalahkan rekor sebelumnya sebanyak 268 kali penyebutan selama Januari hingga Maret 2017.
Transkrip panggilan tersebut menunjukkan bisnis tahan resesi seperti industri bahan pokok konsumen Unilever Plc. di India yang khawatir tentang kenaikan harga bahan baku yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, perusahaan tua yang bergerak di sektor tambang di Australia, Rio Tinto Ltd. dan pengembang properti yang berbasis di Singapura City Developments Ltd. mengkhawatirkan kekurangan tenaga kerja.
Adapun, produsen chip Semiconductor Manufacturing Co. asal Taiwan dan Samsung Electronics Co. sejauh ini berhasil mengatasi biaya yang lebih tinggi.
Baca Juga
Eksekutif perusahaan dan pelaku pasar secara global semakin fokus pada dampak kenaikan biaya mengikuti kenaikan harga komoditas dan rantai pasokan yang terganggu oleh pembatasan di tengah pandemi Covid-19.