Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Penetrasi Masih Luas, Ekspansi RS Mitra Keluarga Jalan Terus

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menargetkan pengerjaan 2 rumah sakit rampung tahun depan dengan nilai investasi mencapai Rp360 miliar.
Mitra Keluarga Bintaro/www.mitrakeluarga.com
Mitra Keluarga Bintaro/www.mitrakeluarga.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) optimistis merambah pasar industri kesehatan di Tanah Air dengan menambah cakupan layanan di sejumlah daerah. 

Head of Investor Relation Mitra Keluarga Aditya Widjaja berpendapat kapasitas tempat tidur layanan kesehatan secara nasional masih relatif kecil. Apalagi, Aditya menggarisbawahi penetrasi untuk merambah peluang bisnis itu juga terbuka lebar. 

“Penetrasi rumah sakit masih belum terlalu banyak jadi kalau kita lihat peluang industri kesehatan masih sangat besar. Makanya, kita pun secara korporasi berencana untuk membangun 2 rumah sakit tahun ini,” kata Aditya melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Senin (6/9/2021).

MIKA menargetkan pengerjaan 2 rumah sakit rampung tahun depan dengan nilai investasi mencapai Rp360 miliar. Dua rumah sakit itu dipatok memiliki kapasitas layanan masing-masing sebanyak 200 tempat tidur. Rencananya, 2 rumah sakit itu dibangun di atas lahan milik MIKA yang masih terletak di kawasan Jabodetabek. 

Di sisi lain, dia menambahkan investasi pada sektor kesehatan itu juga mengarah pada rencana pengembangan infrastruktur layanan. Misalkan, pengadaan alat dengan spesialisasi teranyar dan penambahan klinik. 

“Setiap tahun setidaknya ada rencana ekspansi penambahan 1-2 rumah sakit dari sisi kompleksitas dengan menambah alat-alat spesialisasi baru yang tadinya belum ada di rumah sakit [eksisting],” tuturnya. 

Ihwal akreditasi 26 rumah sakit milik MIKA, dia memastikan keseluruhannya sudah mendapat penilaian paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau KARS. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham MIKA itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,41 triliun pada 2020. Pencapaian itu lebih tinggi 6,6 persen dibandingkan dengan pencapaian 2019 sebesar Rp3,2 triliun. 

Adapun, kenaikan pendapatan MIKA didukung dari pos rawat inap yang tumbuh 13,4 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp2,24 triliun, tetapi diimbangi oleh pos rawat jalan yang turun 4,1 persen yoy ke posisi Rp1,17 triliun.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan MIKA juta naik menjadi Rp1,72 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,67 triliun.

MIKA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp841,67 miliar, tumbuh 15,2 persen daripada pencapaian 2019 sebesar Rp730 miliar.

Di sisi lain, MIKA mencatatkan kenaikan total liabilitas menjadi Rp855,18 miliar per akhir 2020, dibandingkan dengan akhir 2019 di posisi Rp783,43 miliar.

Sementara itu, total aset MIKA naik menjadi Rp6,37 triliun pada akhir Desember 2020, naik 14,27 persen daripada posisi akhir 2019 sebesar Rp5,57 triliun. Adapun, jumlah itu termasuk kas setara kas MIKA per akhir 2020 yang juga naik menjadi Rp705 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper