Bisnis.com, JAKARTA — China membuka jalur perdagangan darat baru dengan Myanmar pada bulan lalu setelah negara tersebut dikenai sanksi oleh Amerika Serikat akibat kudeta militer yang terjadi pada awal tahun ini.
Dilansir Bloomberg, Minggu (5/9/2021), mengutip dari South China Morning Post, China tengah melakukan uji coba perdana koridor China–Myanmar dengan mengirimkan 60 kontainer.
Kargo tersebut melalui jalan dari Yangon yang melewati perbatasan Chin Shwe Haw menuju Lincang in Provinsi Yunnan, China sebelum melanjutkan lewat jalur kereta api ke ibukota Provinsi Sichuan, Chengdu.
Uji coba perdana ini dilakukan beberapa saat setelah utusan khusus China Sun Guoxiang mengunjungi Myanmar untuk pertama kalinya sejak junta militer menguasai pemerintahan pada Februari.
Rute tersebut dapat memacu perdagangan Myanmar dan menghubungkan China dengan Samudera Hindia, kata laporan itu. Seperti diketahui, China tengah berambisi meningkatkan pengaruhnya di Asia Tenggara melalui Belt and Road Initiative (BRI). China juga sudah banyak menanamkan investasi di sektor infrastruktur transportasi di kawasan tersebut .
Sebelumnya, situs berita The Irrawaddy yang berbasis di Myanmar dan Thailand melaporkan, jalur rel kereta api yang menghubungkan China dengan Samudera Hindia melalui Mayanmar telah dibuka pada 25 Agustus lalu.
Baca Juga
"[Lincang] akan terus bertanggung jawab atas pelaksanaan BRI dan Poros Ekonomi, [dan] ingin menulis babak baru dalam persahabatan 'pauk-phaw' antara kedua negara," ungkap Sekretaris Partai Komunis China Yang Haodong.
Jalur kereta tersebut dapat dilewati kargo dari Pelabuhan Singapura melalui Myanmar. Hanya dibutuhkan 3 hari perjalanan dari Lincang ke Chengdu jika menggunakan kereta api sehingga akan memangkas waktu perjalanan impor kargo ke negara pedalaman seperti Provinsi Yunnan. Beberapa kota di Myanmar yang dilewati di antaranya adalah Mandalay, Lashio dan Hsenwi.
Saat ini, China juga tengah menjajaki pembangunan pelabuhan laut dalam di Kyaukphyu Township, Rakhine.
Zona Ekonomi Khusus dan proyek pelabuhan dalam Kyaukphyu merupakan bagian dari koridor ekonomi China-Myanmar yang memberikan akses bagi China dengan melewati Selat Malaka yang padat di dekat Singapura sambil meningkatkan pembangunan di Provinsi Yunnan.