Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tidak akan mengubah target nilai kontrak baru pada akhir tahun ini meski berhasil membukukan pertumbuhan nilai kontrak baru lebih dari 80 persen secara tahunan pada semester I/2021.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengubah target nilai kontrak baru sepanjang 2021 di level 20–25 persen secara tahunan. Dengan kata lain, target nilai kontrak baru perseroan pada akhir tahun tetap berada di kisaran Rp24,13 triliun.
“Beberapa proyek yang rencana [diincar] akan diselenggarakan tendernya pada semester II/2021, tapi ada juga [target proyek] yang kena refocusing. Kemudian, ada juga [target proyek] yang terdorong ke tahun depan. Jadi, tetap segitu dulu,” katanya kepada Bisnis, Jumat (3/9/2021).
Seperti diketahui, Adhi Karya membukukan kontrak baru senilai Rp6,7 triliun pada Januari–Juni 2021. Angka tersebut tumbuh 80,01 persen dari realisasi semester I/2020 senilai Rp3,7 triliun.
Adapun, kontrak baru dalam bentuk pekerjaan konstruksi mendominasi hingga 88,83 persen dari total nilai kontrak baru semester I/2021. Sementara itu, sektor energi dan properti masing-masing sebesar 1,71 persen dan 9,03 persen.
Di samping itu, sumber kontrak yang dimenangkan Adhi Karya pada semester I/2021 bergeser cukup signifikan. Pada semester I/2020, mayoritas kontrak baru atau sebanyak 70 persen berasal dari pemerintah, namun pada semester I/2021 kontribusi proyek pemerintah hanya 32,94 persen.
Kontribusi proyek dari badan usaha milik negara (BUMN) pun turun dari 20 persen menjadi 2,05 persen pada Januari–Juni 2021. Peningkatan terbesar datang dari proyek-proyek pihak swasta yang mencapai 65,01 persen dari sebelumnya sekitar 10 persen pada paruh pertama 2020.
Entus menuturkan, salah satu proyek yang diincar perseroan pada paruh kedua 2021 adalah Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir–Ulujami. Estimasi investasi yang dapat diserap proyek tersebut mencapai Rp20,05 triliun.
Adhi Karya memang merupakan anggota dari konsorsium yang memenangkan tahap prakualifikasi lelang proyek tersebut. Anggota konsorsium lainnya adalah PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melalui anak usahanya PT Marga Metro Nusantara dan PT Acset Indonusa Tbk.