Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur ADB Indonesia Yang Baru Prioritaskan Penanganan Dampak Pandemi

Asian Development Bank (ADB) menunjuk direktur baru yang mewakili Indonesia, Jiro Tominaga. Dia akan memprioritaskan penanaganan pandemi seperti kesehatan, ekonomi, dan dampak sosial.
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menunjuk Jiro Tominaga sebagai Country Director Indonesia. Dalam misinya, dia akan memprioritaskan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia.

Selain membangun hubungan dengan pemerintah dan para mitra, Tominaga akan bertugas untuk mengawal implementasi strategi kemitraan negara ADB 2020-2024 yang bertujuan untuk membantu Indonesia menghadapi wabah Covid-19.

Strategi tersebut meliputi pengembangan SDM, persaingan usaha, manajemen risiko bencana, dan keberlanjutan lingkungan.

"Prioritas utama saya adalah membantu pemerintah dalam menangani kesehatan, ekonomi, dan dampak sosial akibat pandemi baik jangka pendek dan menengah," katanya seperti dikutip dari keterangan pers pada Rabu (1/9/2021).

Tominaga yang berkebangsaan Jepang telah bergabung ke ADB sejak 2015. Dia merupakan Direktur Strategi, Kebijakan, dan Proses Bisnis dan sempat menjadi Spesialis Perencanaan Utama dan Kebijakan.

Tominaga memulai karirnya di sebuah lembaga pembiayaan milik pemerintah, Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) Jepang atau sekarang Japan Bank for International Cooperation.

Dia juga sempat bertugas di Kementerian Keuangan Jepang dan Bank Dunia. Dia merupakan sarjana ekonomi dari Keio University dan meraih gelar master dari London School of Economics.

Indonesia adalah anggota pendiri ADB dan pemegang saham terbesar keenam. Pada 2020, ADB berkomitmen untuk memberikan pinjaman dan hibah senilai US$3,4 miliar kepada Indonesia, termasuk pembiayaan darurat dan dukungan anggaran untuk respons pemerintah terhadap pandemi Covid-19.

Portofolio ADB di Indonesia mencakup berbagai sektor, termasuk pembangkit energi terbarukan, pengembangan jaringan listrik, inklusi keuangan, dan pembiayaan kontinjensi untuk kesiapsiagaan bencana.

ADB didirikan pada 1966 dan dimiliki oleh 68 anggota, sebanyak 49 dari Asia Pasifik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper