Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menyatakan dukungan penuh kepada negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang akan memimpin G20 di 2022, dan ASEAN di 2023.
Presiden ADB Masatugu Asakawa menilai peran Indonesia, baik di G20 dan ASEAN, dapat membuatnya sebagai panutan dalam transisi ke ekonomi ramah lingkungan.
Adapun, Asakawa menilai negara-negara ASEAN sebagai wilayah yang luas memiliki kesempatan yang lebih baik dari wilayah lainnya, untuk keluar dari pandemi Covid-19 dan memiliki masa depan yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.
“Indonesia dapat memimpin [transisi hijau] sebagai contoh, melalui kepemimpinan di G20 pada tahun depan 2022, dan ASEAN di 2023. ADB akan mendukung Indonesia sepenuhnya lewat kedaulatan, serta kemitraan sektor privat kami,” ujar Asakawa pada pada International Climate Change Conferece secara virtual, Kamis (22/7/2021).
Dia lalu memparkan apa saja dukungan yang siap diberikan untuk Indonesia. Pertama, ADB mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon dengan pembiayaan energi baru terbarukan (EBT). Asakawa menyebut bahwa pihaknya kini tengah bekerja sama dengan pemerintah RI untuk melakukan Energy Transition Mechanism (ETM) untuk meninggalkan pembangkit tenaga batu bara.
“Kami juga telah menyediakan pembiayaan untuk proyek geothermal dan solar,” imbuhnya.
Kedua, Asakawa menyebut ADB tengah mendukung Indonesia untuk meningkatkan obligasi hijau (green bonds) yang berkelanjutan dengan mendorong PT PLN (Persero) untuk mulai menerbitkan obligasi tersebut.
“Kami juga berencana untuk mendirikan pusat ekonomi biru di wilayah Indonesia,” lanjutnya.
Ketiga, ADB turut mendukung upaya Indonesia lainnya dalam mengatasi masalah perubahan iklim, salah satunya yaitu pengenaan pajak karbon (carbon tax) yang diatur dalam Revisi Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP).