Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menperin Sebut Dua Pelajaran Penting Industri Farmasi dan Alkes Selama Pandemi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen aktif mendorong terciptanya produksi-produksi obat atau alkes pabrikan lokal
Ipak Ayu
Ipak Ayu - Bisnis.com 25 Agustus 2021  |  16:34 WIB
Menperin Sebut Dua Pelajaran Penting Industri Farmasi dan Alkes Selama Pandemi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. - Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian menyebut ada dua pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman Covid-19 yang mulai melanda Indonesia sejak Maret tahun lalu.

Pertama, pandemi membuat seluruh pihak menyadari struktur industri farmasi dan alat kesehatan (alkes) banyak yang bolong dan harus segera diselesaikan. Kedua, Indonesia ke depan harus mandiri dalam sektor kesehatan.

"Untuk obat, bahan baku yang berbasis kimia saat ini memang dikuasai negara tertentu. Bahkan tidak mudah mereka membagi formula bahan bakunya, untuk itu kami mencari jalur lain," kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (25/8/2021).

Jalur lain yang dimaksud Agus adalah mendorong obat modern asli Indonesia atau OMAI berbasis fitofarmaka. Dengan strategi tersebut, saat ini Agus menyebut sudah ada sejumlah perusahaan farmasi lokal yang menghasilkan OMAI.

Agus mencontohkan salah satunya oleh produsen obat, Dexa dengan obat Diabetes berbasis herbal yang bahkan kini telah dipakai untuk obat resep para dokter di Amerika Serikat dan Inggris. Agus menegaskan dengan masuk kategori OMAI artinya obat ini memiliki konten lokal yang tinggi.

"Jadi kita tidak kehilangan akal dengan negara lain. Begitu pula di alkes, sejak Indonesia merdeka belum pernah ada produsen ventilator di sini tetapi pandemi membuktikan bahwa anak bangsa mampu dalam waktu yang singkat dan kualitas yang tinggi," ujar Agus.

Adapun produsen ventilator tersebut adalah PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) yang kini juga tengah merampungkan prototipe untuk produk oksigen konsentrator.

Agus memastikan ke depan Kementerian Perindustrian akan terus aktif mendorong terciptanya produksi-produksi obat atau alkes pabrikan lokal. Namun, menurutnya Kemenperin tidak bisa melakukan sendiri tanpa kerjasama yang baik dari pihak lain.

"Jadi pertanyaannya kenapa baru sekarang kita bisa? Ini harus dijawab oleh banyak pihak. Sekarang pun kami butuh dukungan banyak pihak untuk mempercepat kemandirian baik dari proses uji klinis hingga izin-izin yang harus dipenuhi setiap produsen," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

farmasi alat kesehatan kementerian perindustrian
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top