Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JLL Proyeksikan Pertumbuhan Properti untuk Logistik dan Industri di Tengah Pandemi

Seiring dengan berkembangnya layanan e-commerce dan logistik pihak ketiga (3PL), komposisi keterlibatan investor dan pengguna dalam real estat logistik dan industri telah berubah secara signifikan.
Ilustrasi/mmproperty.com
Ilustrasi/mmproperty.com

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti Jones Lang LaSalle atau JLL memproyeksikan peningkatan properti di subsektor logistik dan industri seiring dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan bahwa properti di subsektor logistik dan industri akan tumbuh di Indonesia, karena keterbatasan pasokan gudang modern.

Selain itu, properti subsektor logistik dan industri, seperti pergudangan, supply chain, serta fasilitas manufaktur lainnya, masih terkonsentrasi di Jabodetabek.

“Investor lokal maupun asing masih terlihat aktif dalam menjelajahi peluang-peluang yang ada untuk berinvestasi di sektor ini,” katanya, Selasa (24/8/2021).

Head of Logistics & Industrial JLL Indonesia Farazia Basarah menuturkan, transaksi portofolio properti di subsektor logistik Indonesia mengalami peningkatan dalam 2 tahun terakhir.

Dia pun meyakini, masih ada beberapa transaksi lain di subsektor tersebut, karena investor asing dan lokal menganggap logistik dan industri sebagai sektor yang bisa bertahan di tengah pandemi. Selain itu, subsektor itu pun memiliki tingkat imbal balik investasi yang cukup tinggi.

“Kami sudah melihat transaksi portofolio di sektor logistik Indonesia pada 2 tahun terakhir. Kami yakin bahwa akan terdapat beberapa transaksi investasi lainnya pada sektor ini,” ucapnya.

Sementara itu, Head of Logistics and Industrial Asia Pacific JLL Tom Woolhouse mengatakan bahwa investasi logistik dan real estat industri akan meningkat menjadi sekitar US$60 miliar di 2023—2025 dari sebelumnya hanya berkisar di US$30 miliar pada 2019—2020.

Seiring dengan berkembangnya layanan e-commerce dan logistik pihak ketiga (3PL), kata dia, komposisi keterlibatan investor dan pengguna dalam real estat logistik dan industri telah berubah secara signifikan.

“Perubahan struktural terhadap alokasi aset dan jaringan supply chain di seluruh wilayah Asia Pasifik telah meningkatkan permintaan para investor dan pengguna di sektor logistik,” ujarnya dalam laporan yang dikutip, Selasa (24/8/2021). 

Tom menilai, meningkatnya investasi properti di subsektor logistik dan industri mencerminkan perubahan strategi yang diterapkan para pengguna untuk aset dengan kualitas yang lebih tinggi.

Hal itu juga menunjukkan adanya pergeseran komposisi para pengguna dari ekonomi baru yang sebagian besar dipengaruhi oleh pertumbuhan e-commerce dan supply chains dengan dukungan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper