Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kebut Infrastruktur Jalan, Mayoritas Konstruksi Tol di Jabodetabek Malah Molor

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat pengerjaan ruas sepanjang 9,3 kilometer tersebut seharusnya rampung pada Juli 2021. Adapun, deviasi konstruksi tol tersebut pada akhir Juli 2021 mencapai -1,19 persen.
Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol./Bloomberg-Dimas Ardian
Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan salah satu bagian dari enam Tol Dalam Kota Jakarta, yakni Seksi A Kelapa Gading—Pulo Gebang. Namun demikian, peresmian tersebut telah molor sekitar 1 bulan.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat pengerjaan ruas sepanjang 9,3 kilometer tersebut seharusnya rampung pada Juli 2021. Adapun, deviasi konstruksi tol tersebut pada akhir Juli 2021 mencapai -1,19 persen.

Konstruksi enam Tol Dalam Kota Jakarta terbagi menjadi tiga seksi. Penyelesaian konstruksi Seksi Semanan—Grogol dan Seksi C Grogol—Kelapa Gading dijadwalkan pada Maret 2024.

Di samping itu, BPJT mendata, sampai saat ini ada 10 ruas tol yang sedang di bangun di kawasan Jabodetabek. Mayoritas pengerjaan jalan bebas hambatan tersebut tercatat memiliki deviasi konstruksi yang minus alias terlambat.

Seluruh konstruksi tol tersebut ditaksir menyerap investasi sekitar Rp64,46 triliun. Adapun, total investasi tol yang direncanakan rampung pada tahun ini mencapai Rp23,32 triliun, atau 36,17 persen dari total investasi konstruksi tol saat ini.

Dua proyek dengan deviasi tertinggi adalah Jalan Tol Cimanggis—Cibitung (-16,32 persen). Pengerjaan ruas tersebut dibagi menjadi empat seksi, yakni Junction Cimanggis—On/Off Ramp Jatikarya, On/Off Ramp Jatikarya—Junction Cibitung, On/Off Ramp Jatikarya—Simpang Susun (SS) Cikeas, dan SS Cikeas—Junction Cibitung.

Konstruksi Junction Cimanggis—On/Off Ramp Jatikarya telah rampung dan telah beroperasi. Adapun, pengerjaan SS Cikeas—Junction Cibitung seharusnya rampung pada April 2019, namun masih dalam tahap konstruksi hingga Juli 2021.

Tol Cimanggis—Cibitung memiliki total panjang hingga 25,21 kilometer dan menyerap investasi hingga Rp4,52 triliun. Biaya konstruksi yang dikucurkan dalam proyek tersebut mencapai Rp1,6 triliun, sedangkan biaya pembebasan tanah ditaksir senilai Rp130 miliar.

Proyek tol molor lainnya adalah Tol Cibitung—Cilincing Seksi SS Cibitung—Telaga Asih (-0,13 persen), dan Seksi Kanal Banjir TImur—Cilincing (-39,25 persen).

Konstruksi Seksi SS Cibitung—Telaga Asih seharusnya rampung pada Juli 2021, sedangkan Seksi Kanal Banjir TImur—Cilincing selesai pada Juni 2021.

Sementara itu, pembangunan Seksi Telaga Asih—Muara Bakti dan Seksi Muara Bakti—Kanal Banjir TImur dijadwalkan rampung pada September 2021. Namun demikian, kedua seksi tersebut juga memiliki deviasi konstruksi yang negatif.

Alhasil, konstruksi Tol Cibitung—Cilincing secara keseluruhan memiliki deviasi negatif hingga 14,57 persen. Panjang ruas jalan tol tersebut mencapai 34,01 persen dari total keseluruhan dengan estimasi investasi senilai Rp4,22 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper