Bisnis.com, JAKARTA – Platform pertukaran aset kripto terbesar di dunia, Binance, menunjuk mantan penyelidik kriminal pemerintah Amerika Serikat, Greg Monahan, untuk memimpin investigasi atas pelaporan pencucian uang global di perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg, Monahan akan berbasis di Washington dan bertanggung jawab atas tim yang ada. Dia menghabiskan sebagian besar karirnya di pemerintah AS, memimpin investigasi kejahatan dunia maya di Internal Revenue Service.
Binance menghadapi peningkatan pengawasan di Washington, termasuk penyelidikan oleh Departemen Kehakiman dan IRS terhadap potensi kegiatan terlarang. Industri kripto yang sebagian besar tidak diatur juga bersiap menghadapi aturan baru, seperti persyaratan IRS mengenai pelaporan transaksi kripto.
“Upaya saya akan difokuskan pada perluasan program anti pencucian uang dan investigasi internasional Binance, serta memperkuat hubungan organisasi dengan badan pengatur dan penegak hukum di seluruh dunia,” kata Monahan, yang baru-baru ini bekerja di Deloitte Financial Advisory Services LLP, dilansir Bloomberg, Rabu (18/8/2021).
Dalam beberapa bulan terakhir, Binance telah mencurahkan sumber daya yang cukup besar untuk merekrut karyawan dengan pengalaman pemerintah, termasuk mantan eksekutif dari Financial Action Task Force, kelompok internasional yang ditujukan untuk memerangi pencucian uang, serta mantan Senator Demokrat Max Baucus.
Perekrutan personel ioini adalah strategi umum untuk perusahaan keuangan yang ditargetkan oleh investigasi atau tindakan penegakan hukum utama dari regulator. Dalam beberapa kasus, perusahaan diketahui mempekerjakan orang langsung dari agensi yang memeriksa mereka.
Baca Juga
“Kami selalu memperluas kemampuan kami untuk menjadikan Binance dan industri yang lebih luas sebagai tempat yang aman bagi semua peserta,” kata Chief Executive Officer Binance Changpeng “CZ” Zhao dalam pernyataannya.
Karen Leong, yang telah memegang peran pencucian uang teratas di Binance sejak 2018, akan menjadi direktur kepatuhan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
