Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menyatakan perseroan telah memasuki masa perbaikan dari pandemi Covid-19. Hal tersebut ditunjukkan dari penyelesaian beberapa proyek dan realisasi kontrak baru sepanjang 2021.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan pihaknya telah menyelesaikan 25 proyek besar selama pandemi. Selain itu, lanjutnya, perseroan juga sedang melakukan konstruksi terhadap 38 proyek dan mendapatkan 16 kontrak proyek baru.
"Kami menilai 2021 ini, sektor konstruksi mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari proses vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah. Hal tersebut tentunya meningkatkan movement of people sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda pada tahun lalu perlahan dapat kembali berjalan normal," katanya dalam keterangan resmi, Senin (16/8/2021).
Dengan kata lain, perseroan telah mendapatkan 79 proyek selama masa pandemi Covid-19. Tjahjo berujar mayoritas proyek tersebut merupakan kompetensi utama perseroan, yakni infrastruktur jalan, bendungan, dan infrastruktur lainnya sebanyak 41 proyek.
Tjahjo berujar realisasi nilai kontrak baru perseroan pada semester I/2021 telah mencapai 6,27 triliun. Adapun, Tjahjo menargetkan pihaknya dapat mengejar target nilai kontrak baru pada semester II/2021.
Hutama Karya baru mencapai 25,67 persen dari target nilai kontrak baru 2021 senilai Rp20,6 triliun. Adapun, target tersebut naik 21 persen secara tahunan dari realisasi nilai kontrak baru perseroan tahun lalu sekitar Rp16 triliun.
Baca Juga
Tjahjo berujar sebagian besar nilai kontrak baru tersebut ditopang oleh proyek engineering, procurement, and construction (EPC), prasarana perhubungan, dan jalan dan jembatan.
Menurutnya, penurunan perolehan nilai kontrak baru yang dialami perseroan dirasakan oleh perusahaan karya lainnya.
Akan tetapi, Tjahjo optimistis target tersebut akan terealisasi karena dua hal, yakni potensi pasar infrastruktur nasional dan perkembangan vaksinasi Covid-19 di dalam negeri.
Menurutnya, nilai kontrak baru perseroan pada tahun ini akan didukung dari proyek selain jalan tol Trans-Sumatra (JTTS). Adapun, lanjutnya, JTTS ditargetkan akan mulai menghasilkan pendapatan pada paruh kedua 2021.