Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pelaku UMKM sepakat satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 adalah melakukan transformasi usaha. Kemampuan berdagang secara online pun dinilai menjadi syarat utama yang harus dipenuhi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, jika pelaku UMKM tidak mengintegrasikan bisnisnya mengikuti perkembangan pasar, maka mau tidak mau sektor tersebut akan tertinggal dalam kompetisi menuju pemulihan yang sedang diupayakan oleh seluruh pelaku usaha.
"Pada masa pandemi ini tidak ada cara lain selain harus melakukan transformasi usaha dengan menggunakan perdagangan elektronik. Apabila tidak dilakukan maka akan tertinggal," ujar Ikhsan, Senin (16/8/2021).
Untuk sampai ke titik tersebut, ujarnya, kemahiran pelaku UMKM dalam melakukan perdagangan secara elektronik harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan. Termasuk, pelatihan tentang desain dan fotografi yang dinilai juga harus dimiliki oleh UMKM.
Asosiasi meminta pemerintah untuk membuat program pelatihan bagi UMKM yang memiliki minat untuk melakukan perdagangan elektronik. Setelah diberikan pelatihan, kata Ikhsan, penerapannya juga harus di-follow up oleh pemerintah kepada UMKM.
Terakhir, Ikhsan mengatakan pelaku UMKM haris memiliki konsistensi untuk melakukan tranformasi perdagangan dari luring menjadi berbasis elektronik.
Namun, kata Ikhsan, sejumlah kendala masih perlu mendapatkan antisipasi khusus. Kendala tersebut salah satunya pelaku UMKM berusia di atas 40 enggan untuk mempelajari dan melakukan perdagangan elektronik.
"Kemampuan bertransformasi atau juga menjadi kendala," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut partisipasi dunia usaha Tanah Air dalam ekonomi digital menjadi hal yang sangat penting. Sebab, potensinya sangat besar dan mempermudah UMKM selaku soko guru ekonomi Indonesia untuk masuk ke rantai pasok global.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada saat Sidang Tahunan di DPR RI seiring dengan tren digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi perdagangan elektronik dan lokapasar yang jumlahnya terus bertambah.
"Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik," ujar Jokowi pada Senin (16/8/2021).
Pada 2020, sambungnya, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun. Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun pada 2021.