Bisnis.com, JAKARTA – Nasib pusat perbelanjaan atau mal pada masa PPKM ditentukan hari ini, seiring dengan berakhirnya kebijakan PPKM pada Senin (16/8/2021).
Sepekan terakhir, pemerintah melakukan uji coba pembukaan mal di zona PPKM level 4 dan langkah itu disebut menunjukkan hasil positif.
Selama masa uji coba, pusat perbelanjaan di DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya diizinkan menerima pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas. Selama jam operasional pukul 10.00 sampai 20.00 WIB, seluruh pekerja dan pengunjung diwajibkan menyertakan bukti telah divaksin sebelum memasuki area pusat perbelanjaan.
Meski kebijakan ini lebih longgar dibandingkan dengan larangan operasional selama PPKM darurat dan PPKM level 4 sepanjang Juli sampai awal Agustus, pelaku usaha sebelumnya mengatakan bahwa kapasitas 25 persen belum bisa mengembalikan bisnis ke sedia kala.
Pengelola pusat perbelanjaan tetap harus menanggung defisit karena pemasukan dari pengunjung yang terbatas belum sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.
Ketika ditanyai tentang kelanjutan operasional pusat perbelanjaan selama PPKM, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan belum bisa memberi banyak komentar. Tetapi hasil evaluasi selama uji coba menunjukkan keberhasilan.
Baca Juga
“Hasil pemantauan uji coba pelonggaran pusat perbelanjaan di 4 kota dinyatakan berhasil dari sisi kepatuhan dan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan yang disyaratkan,” kata Oke, Senin (16/8/2021).
Oke sebelumnya memperkirakan kebijakan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan selama PPKM level 4 di sejumlah kota di Jawa bisa berpengaruh terhadap kinerja penjualan eceran.
“Pengaruh pasti ada karena PPKM berlanjut dan ritel baru dibuka mulai 10 Agustus di mana sifatnya uji coba,” katanya.
Oke mengatakan tingkat kunjungan juga cenderung terbatas karena kapasitas maksimal pengunjung hanya 25 persen dan hanya diterapkan di 4 kota besar dengan status PPKM level 4. Sementara di kawasan dengan status PPKM level 4 selain DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, mal atau pusat belanja masih belum dibuka.
“Kalau melihat perkembangan tingkat kunjungan masih sangat rendah. Di bawah 25 persen dan hanya di kota-kota besar. Pasti akan berpengaruh ke penjualan ritel, tetapi angkanya belum diketahui,” tambahnya.
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk. —perusahaan pengelola jaringan ritel Guardian, Hero, dan Ikea—Diky Risbianto mengatakan kebijakan selama Covid-19 telah berpengaruh terhadap kunjungan ke gerai kelolaan perusahaan.
Namun, perusahaan berupaya mengimbangi kondisi kunjungan dengan berkolaborasi dengan platform dagang-el seperti GoMart dan Happy Fresh.
“Jangka pandemi dan sejauh mana dampaknya terhadap HERO masih belum pasti. Namun HERO Group memperkirakan 2021 tetap penuh tantangan. Kami tetap berkomitmen pada bisnis ritel dan punya keyakinan kuat akan posisi kami sebagai peritel kompetitif yang solid dalam jangka panjang,” tutur Diky.