Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ekonomi Dunia Mulai Membaik, Ekspor Industri Hilir Kehutanan Diproyeksi Capai US$12 Miliar

Dengan asumsi rerata nilai ekspor mencapai US$900 juta per bulan, maka akan ada tambahan sebanyak US$4,5 miliar di sisa 5 bulan tahun ini.
Ipak Ayu
Ipak Ayu - Bisnis.com 15 Agustus 2021  |  13:56 WIB
Ekonomi Dunia Mulai Membaik, Ekspor Industri Hilir Kehutanan Diproyeksi Capai US$12 Miliar
Ilustrasi multiplek alias plywood dibuat dari kulit kayu yang berlapis-lapis dan kemudian dipress menggunakan tekanan yang sangat tinggi. Multiplek mempunyai tekstur rapat, kekuatan tinggi, dan tahan air. - perthtimberco.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai ekspor industri hilir kehutanan diyakini mampu menembus US$12 miliar pada akhir tahun ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi nilai ekspor industri hilir kehutanan pada tahun lalu yang mencapai US$11 miliar.

Seperti diketahui, industri hilir kehutanan terdiri dari sembilan produk, yakni bangunan prefabrikasi, wood chip atau serpih kayu, furnitur kayu, kerajinan, panel, paper, pulp, veneer, dan woodworking.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan bahwa sampai dengan Juli 2021, nilai ekspor industri hilir kehutanan sudah mencapai US$7,5 miliar.

Dengan asumsi rerata nilai ekspor mencapai US$900 juta per bulan, maka akan ada tambahan sebanyak US$4,5 miliar di sisa 5 bulan tahun ini.

“Insyaallah ekspor bisa tembus US$12 miliar tahun ini, karena bisa dilihat juga dari produksi hutan alam yang naik 16,6 persen per Juli 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” katanya kepada Bisnis, Minggu (15/8/2021).

Indroyono mengemukakan, produksi hutan tanaman industri juga masih tumbuh 4,2 persen di tengah faktor cuaca yang membuat kendala untuk membawa kayu log turun dari hulu ke hilir.

Di sisi lain, Indroyono juga mendengar saat ini banyak produsen panel mengeluh order yang meningkat, tetapi terhambat oleh kelangkaan kontainer untuk ekspor akibat dari kegiatan industri saat ini belum sepenuhnya pulih.

“Order tinggi, terutama untuk ke China, Amerika Serikat, dan Eropa, karena ekonomi mereka sudah baik dan untuk WFH [work from home] perlu renovasi kamar dan rumah, sehingga perlu furnitur, plywood, dan lainnya,” ujar Indroyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

industri kehutanan asosiasi pengusaha hutan industri (aphi)
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top