Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya kenaikan hingga 1.000 persen masyarakat yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya atap sepanjang 2018 sampai dengan 2021.
Direktur Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hingga 2021 sudah ada 4.000 pelanggan PT PLN (Persero) yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan dengan kondisi pengguna PLTS atap dalam 3 tahun terakhir.
“Jumlah ini sebetulnya meningkat 1.000 persen dibandingkan dengan awal 2018, di mana hanya 350 pelanggan yang memasang,” katanya, Jumat (13/8/2021).
Dadan menuturkan, pemanfaatan tenaga surya dan PLTS atap masih sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan di sektor rumah tangga, perkantoran, industri, bisnis, dan pemerintahan.
Apalagi, tenaga surya menjadi salah satu yang akan digenjot pemerintah untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Selain itu, pemerintah menargetkan pengembangan PLTS pada tiga program utama, seperti PLTS skala besar mulai dari PLTS terapung sampai dengan PLTS atap. Di samping itu, PLTS juga akan digunakan untuk kegiatan produktif lainnya, seperti penerangan jalan dan pompa air.
“Dibandingkan dengan potensi dan manfaat yang ada, angka ini sesungguhnya masih kecil. Pengembangan yang progresif dan juga ini peluang bisnis yang menjanjikan, terlebih didorong panel surya yang semakin ekonomis,” jelasnya.