Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM dan Kemendikbudristek Dorong Pemanfaatan EBT di Perguruan Tinggi

Untuk menghambat laju perubahan iklim tersebut, diperlukan inovasi di bidang energi bersih. Untuk itu, melalui Program MBKM pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan pengetahuan di bidang energi bersih.
Ilustrasi Nissan Motor Parts Center (NMPC) di Amsterdam beratap 9.000 panel surya. /NISSAN
Ilustrasi Nissan Motor Parts Center (NMPC) di Amsterdam beratap 9.000 panel surya. /NISSAN

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di universitas melalui gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya).

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa program tersebut diluncurkan untuk membuat para mahasiswa untuk secara aktif berpartisipasi menggunakan energi bersih dan mendorong pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Program itu sendiri ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta guna membantu mengoptimalkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di masyarakat dan mencapai target bauran EBT 23 persen pada 2025.

“Program Gerilya akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi muda yang turut mempercepat pemanfaatan solar rooftop dan mendukung pencapain target bauran EBT sebesar 23 persen di 2025,” katanya dalam peluncuran Gerilya yang berkolaborasi dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Jumat (13/8/2021).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa perkembangan teknologi di dunia kini bergerak semakin cepat dan ketergantungan pada bahan bakar fosil masih terus terjadi, sehingga menyebabkan perubahan iklim di dunia.

Untuk menghambat laju perubahan iklim tersebut, kata dia, diperlukan inovasi di bidang energi bersih. Untuk itu, melalui Program MBKM pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan pengetahuan di bidang energi bersih.

Selain itu, bersama dengan Kementerian ESDM melalui program Gerilya, para mahasiswa akan mendapatkan pembelajaran selama satu semester untuk mengembangkan PLTS atap.

Kolaborasi Kampus Merdeka dengan Gerilya diyakini mampu menghadirkan solusi penciptaan energi bersih untuk masyarakat dan berkontribusi dalam upaya memperlambat laju perubahan iklim.

Selama proses pembelajaran Program Gerilya diselenggarakan di SPADA INDONESIA, sebagai platform pembelajaran nasional yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

“Besar sekali harapan saya. Saya optimistis peserta Gerilya berperan besar dalam Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper