Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harvard dan Jajaran Kampus Terkaya AS Tolak Dana Bantuan Tunai Pandemi

Harvard, Princeton, Yale, Amherst dan Bowdoin memberi tahu Departemen Pendidikan AS bahwa mereka tidak akan menerima bantuan putaran ketiga yang dialokasikan oleh Kongres, menurut pejabat kampus.
Harvard University/istimewa
Harvard University/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa perguruan tinggi terkaya di Amerika Serikat menolak stimulus lanjutan yang akan mengimbangi dampak keuangan dari pandemi Covid-19 di kampus.

Harvard, Princeton, Yale, Amherst dan Bowdoin memberi tahu Departemen Pendidikan AS bahwa mereka tidak akan menerima bantuan putaran ketiga yang dialokasikan oleh Kongres, menurut pejabat kampus.

Anggota parlemen menyisihkan miliaran dolar dalam bantuan darurat untuk membantu perguruan tinggi menghadapi biaya dari penutupan yang disebabkan oleh virus Corona dan mengimbangi penurunan tajam pendapatan dan lonjakan biaya lain seperti pengujian.

Namun pada April 2020, bantuan itu memicu kemarahan Presiden Donald Trump, yang menyerang Harvard atas apa yang seharusnya diberikan. Harvard dan universitas lain menolak dana tersebut.

Hasilnya, beberapa kampus, terutama yang memiliki dana besar, menolak uang yang menjadi hak mereka dan terus melakukannya. Brian Galle, seorang profesor hukum di Universitas Georgetown dan pakar perpajakan mengatakan itu adalah reaksi hubungan masyarakat yang cerdik.

“Cerdas untuk tidak mengambil uang karena akan terlihat tidak simpatik menjadi kaya dan mengambilnya,” kata Galle, dilansir Bloomberg, Kamis (12/8/2021).

Universitas Yale telah menolak US$ 17,4 juta yang dialokasikan di bawah Dana Bantuan Darurat Pendidikan Tinggi.

“Universitas melakukannya dengan harapan dana tersebut akan dialokasikan kembali ke perguruan tinggi dan universitas lain, idealnya di antara institusi di Connecticut,” kata Karen Peart, juru bicara perguruan tinggi di New Haven.

Selama tiga putaran bantuan, Yale memenuhi syarat untuk menerima US$28,9 juta. Namun kampus itu hanya menerima US$ 4,7 juta, yang diberikan Yale kepada mahasiswa dengan kebutuhan keuangan yang luar biasa, termasuk mereka yang belajar keperawatan dan kesehatan masyarakat, yang pelatihannya sangat penting untuk kesehatan dan keselamatan komunitas kita.

Ada alasan lain mengapa kampus melewatkan bantuan tunai. Perguruan tinggi terkaya itu diperkirakan akan melaporkan hasil yang kuat untuk dana abadi tahun fiskal 2021 mereka.

Pengembalian rata-rata untuk dana abadi perguruan tinggi AS adalah 27 persen untuk 12 bulan yang berakhir 30 Juni, tertinggi sejak 1986, menurut data dari Wilshire Trust Universe Comparison Service. Dana terbesar dengan aset setidaknya US$500 juta memiliki keuntungan rata-rata 34 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper