Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Kaji Legalitas Sinovac dan Sinopharm untuk Umroh, RI Punya Peluang

Saat ini, ada 30 negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afganistan.
Umat muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan virus corona baru, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020)./Antara
Umat muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan virus corona baru, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Peluang Indonesia mendapatkan slot umroh masih terbuka. Arab Saudi masih melakukan kajian terkait dengan penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Hasil kajian tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan informasi mengenai progres tersebut diterima setelah pertemuan dengan Deputi Urusan Umrah Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi Dr. Abdulaziz Wazzan di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Jeddah.

“Untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat, akan dirilis hasilnya secara resmi,” terang Endang Jumali melalui dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Dia mengatakan Kementerian Haji dan Umrah terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk memastikan apakah calon jemaah umrah dari negara lain (termasuk Indonesia) yang sudah memperoleh 2 dosis kedua vaksin tersebut masih perlu diberikan 1 dosis lagi dari 4 vaksin yang digunakan Saudi.

Sementara di Tanah Air, Kementerian Agama terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri untuk mengupayakan legalitas Sinovac dan Sinopharm yang sudah diakui World Health Organization (WHO), di Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi, sambung Endang, lebih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam pengaturan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata.

Pelaksanaan ibadah umroh dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Misalnya, transportasi dalam kota hanya diisi 50 persen dan akomodasi hotel dibatasi dua orang per kamar. “Untuk alasan keselamatan pun, kebijakan penangguhan pun masih diberlakukan, khususnya bagi negara yang penyebaran virus Covid-19 dinilai masih tinggi,” sambungnya. 

Saat ini, ada 30 negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afganistan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper