Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Bawa RI Keluar dari Resesi

Perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan oleh faktor kesehatan yang diutamakan. Imbasnya, roda bisnis berjalan sehingga investor tak segan menanamkan investasinya.
Jaffry Prabu Prakoso
Jaffry Prabu Prakoso - Bisnis.com 06 Agustus 2021  |  19:02 WIB
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Bawa RI Keluar dari Resesi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis - Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Penanganan pandemi dengan terus memperhatikan sektor kesehatan dan ekonomi berhasil mencatatkan hasil positif. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dianggap berhasil membawa Indonesia keluar dari resesi.

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan bahwa dari sisi penanganan pandemi, kebijakan pengetatan berhasil meredam penyebaran virus.

Sedangkan sisi ekonomi, beragam kebijakan dan strategi yang dibuat Airlangga juga berhasil membawa ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen pada kuartal II/2021 dan tertinggi dalam 17 tahun terakhir atau sejak 2004.

“Program pemerintah membantu di beberapa sektor. Kondisi kesehatan yang under control juga memengaruhi,” katanya, Jumat (6/8/2021).

Yose menjelaskan bahwa perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan oleh faktor kesehatan yang diutamakan. Imbasnya, roda bisnis berjalan sehingga investor tak segan menanamkan investasinya.

Demi menjaga daya beli masyarakat tetap tinggi, misalnya, pemerintah melalui KPC-PEN menerapkan beragam skema bantuan sosial dan insentif. Program tersebut memberikan dampak positif yang mampu mendorong konsumsi.

“Program pemerintah tentunya berguna untuk menjaga kehidupan masyarakat tidak jatuh terlalu dalam. Agar masyarakat bisa hidup secara subsisten sambil menunggu perbaikan,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen tidak lagi ditopang oleh APBN.

Sri Mulyani berharap tren tersebut bisa terus terjadi di kuartal selanjutnya. Faktor selain non-APBN bisa semakin stabil dan besar dalam berkontribusi terhadap ekonomi.

“Sehingga akan terus menopang berlanjutnya proses pemilihan ekonomi nasional yang didorong oleh keempat mesin pertumbuhan ekonomi secara bersama yaitu konsumsi, investasi, ekspor-impor, dan belanja pemerintah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sri mulyani ekonomi indonesia airlangga hartarto
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top