Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen tidak lagi ditopang oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Sri berharap tren tersebut bisa terus terjadi di kuartal selanjutnya di mana kontribusi faktor non-APBN bisa semakin stabil dan besar.
“Sehingga akan terus menopang berlanjutnya proses pemilihan ekonomi nasional yang didorong oleh keempat mesin pertumbuhan ekonomi secara bersama yaitu konsumsi, investasi, ekspor-impor, dan belanja pemerintah,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Berdasarkan catatan Sri, PDB ditopang realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi mencapai 9,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk periode saat ini, belanja negara bukan jadi satu-satunya faktor pengungkit ekonomi. Investasi naik 7,54 persen. Lalu, ekspor dan impor mengalami lonjakan yang sangat tajam. Masing-masing yaitu 31,78 persen dan 31,22 persen.
“Jadi ini adalah momentum rebound dan recovery yang sangat cepat. Ini sejalan dengan kinerja ekonomi global dan mengakibatkan meningkatnya harga-harga komoditas,” jelasnya.
Sementara dilihat secara makro, Menkeu menuturkan bahwa ada tiga pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jadi ada faktor penguatan ekonomi global, countercyclical pemerintah, serta moneter dan sektor keuangan,” paparnya.