Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Bisa Lampaui 3,9 Persen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 bisa lebih tinggi dari 3,9 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Melihat pertumbuhan ekonomi yang melonjak pada kuartal II/2021, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis bahwa pemulihan ekonomi akan terus berjalan ke depannya.

Adapun, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 tumbuh mencapai 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melonjak tinggi dari kuartal II/2020 yang terkontraksi dalam sebesar -5,32 persen.

Dengan pertumbuhan tersebut, Perry optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 bisa lebih tinggi dari 3,9 persen.

“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2021 berada di kisaran rata-rata 3,5 persen hingga 4,3 persen. Dengan angka pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua [2021], maka pertumbuhan bisa jadi lebih tinggi dari 3,9 persen,” tutur Perry pada webinar internasional “Strengthening Economic Resilience in the Midst of Prolonged Covid-19 Pandemic”, Jumat (6/8/2021).

Selanjutnya, dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2022 berada di kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen. Angka pertumbuhan ini, tambahnya, didukung oleh upaya akselerasi pemulihan ekonomi.

“Setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 ini, kami juga bersyukur bahwa Indonesia terus bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tidak hanya di tahun ini, tetapi juga pada tahun depan,” katanya.

Perry mengatakan mayoritas indikator stabilitas keuangan, seperti inflasi dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), juga berada di level yang relatif terkendali. Dia mengatakan inflasi akan dipertahankan di bawah target yaitu 3 persen plus minus 1, serta defisit transaksi berjalan di kisaran -0,6 persen hingga 1,4 persen PDB, pada 2021.

“Sistem keuangan saat ini kuat, berkat upaya penguatan yang telah dilakukan dalam beberapa dekade terakhir sejak 1997-1998,” tutur Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper