Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengklaim adanya pemulihan ekonomi yang lebih baik pada kuartal II/2021 dengan dua indikator utama kinerja sektor UKM.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memaparkan indikator pertama nampak dari penyaluran kredit perbankan untuk UMKM per Mei 2021 yang sudah mencapai Rp1.024 triliun.
Dengan demikian, penyerapannya sudah mencapai 20 persen dari total pembiayaan Rp5.576 triliun. Menurutnya, jika penyerapan pembiayaan perbankan sudah mencapai 20 persen, merujuk kepada kondisi yang hampir normal mendekati sebelum pandemi. Indikator lainnya, sambung Teten, adalah dari hasil survei dan riset yang dilakukan secara mandiri pada kuartal II/2021.
Hasil riset tersebut menunjukkan mayoritas atau 85 persen UMKM menyatakan bisnisnya sudah kembali normal. Bahkan 22 persen UMKM yang sebelumnya berhenti, sudah kembali beroperasi.
“Saya kira dari dua data di atas ini memang menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup pada kuartal II/2021,” ujarnya dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II/2021, Kamis (5/8/2021).
Selain dua indikator tersebut, dia juga menyebutkan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mengalami perbaikan penyerapan yang saat ini mencapai 58,09 persen dari total senilai Rp253 triliun.
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021. Menurut BPS, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen secara year on year (y-o-y).
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 ini lebih besar dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2021 sebesar 0,74 persen (y-o-y).
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah menekan kondisi usaha dalam negeri. Pelaku usaha berharap kebijakan tersebut tak berlanjut sampai akhir tahun agar ekonomi bisa melaju lebih kencang.
Tekanan terhadap ekonomi akibat kebijakan PPKM, salah satunya tercermin dari merosotnya kinerja industri pengolahan. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2021, turun ke level 40,1, dari bulan sebelumnya posisi 53,5.