Bisnis.com, JAKARTA - VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2021 akan tumbuh pada kisaran 2,75 hingga 3,25 persen.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II/2021 tumbuh sebesar 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Menurut Josua, pertumbuhan pada kuartal III/2021 akan cenderung melambat karena dipengaruhi oleh pembatasan mobilitas yang ketat sebagai respon dari peningkatan kasus Covid-19 terutama disebabkan oleh varian delta.
“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 diperkirakan sekitar 2,75-3,25 persen, mempertimbangkan potensi perlambatan aktivitas konsumsi masyarakat dan investasi," katanya kepada Bisnis, Kamis (4/8/2021).
Namun demikian, Josua memperkirakan perekonomian pada kuartal iV/2021 akan kembali meningkat mempertimbangkan potensi pelonggaran pembatasan mobilitas.
“Jadi secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi full year 2021 diperkirakan berkisar 3-3,5 persen,” jelasnya.
Menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia ke depan akan sangat bergantung pada mobilitas masyarakat, yang ditentukan oleh pengendalian Covid-19.
“Selain itu, produktivitas belanja pemerintah juga masih memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi sedemikian sehingga pada tahun 2022 diperkirakan pemulihan ekonomi nasional akan lebih signifikan,” tuturnya.