Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2021 Siang Ini, RI Diprediksi Lepas dari Resesi

Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-FEB UI) Teuku Riefky memperkirakan ekonomi pada kuartal II/2021 akan tumbuh pada kisaran 6,2 hingga 6,7 persen, dengan titik tengah di 6,4 persen.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 pada hari ini, Kamis (5/8/2021).

Data pertumbuhan ekonomi kuartal II tersebut akan disampaikan oleh Kepala BPS Margo Yuwono secara live streaming yang dapat disaksikan di youtube BPS (BPS Statistics) atau pada tautan ini.

Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-FEB UI) Teuku Riefky memperkirakan ekonomi pada kuartal II/2021 akan tumbuh pada kisaran 6,2 hingga 6,7 persen, dengan titik tengah di 6,4 persen.

Menurutnya, meski kasus Covid-19 mengalami peningkatan belakangan ini, aktivitas ekonomi pada kuartal kedua relatif cukup kuat. Beberapa faktor pendorongnya yaitu pelonggaran pembatasan sosial, stimulus pemerintah, dan momentum Ramadan dan Idulfitri.

“Perekonomian di kuartal II, kita akan memiliki pertumbuhan 6,4 persen dengan range 6,2 persen sampai dengan 6,7 persen,” katanya.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan perekonomian pada kuartal II/2021 akan tumbuh pada kisaran 2 hingga 4 persen.

“Memang ekonomi pada kuartal II akan positif, tapi apakah akan setinggi 7 persen dibandingkan kuartal II/2020? Masih sulit sepertinya,” jelasnya.

Menurut Bhima, ekonomi Indonesia masih berpotensi tumbuh negatif tahun ini jika kenaikan angka Covid-19 tidak mampu dikendalikan. Akibatnya, pemulihan ekonomi akan berjalan lambat.

“Kemungkinan terburuk masih akan terjadi resesi di 2021,” katanya.

Bhima mengatakan, pemulihan ekonomi ke depan juga akan bergantung pada percepatan vaksinasi Covid-19 dan realisasi belanja pemerintah di sisa kuartal ke-III dan IV.

“Waktu tidak banyak, jika PPKM berlanjut di kuartal ke IV tentu seluruh variabel ekonomi akan melemah khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi,” tuturnya.

Adapun, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/ Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memperkirakan ekonomi kuartal II akan tumbuh sebesar 6,7 persen. Dia mengatakan stimulus fiskal yang menjaga bantalan membuat ekonomi dapat tetap tumbuh di tengah situasi pandemi.

"Di kuartal II/2021, ekonomi diproyeksikan tumbuh sebesar 6,7 persen,” katanya.

Amalia menjelaskan, optimisme tersebut melihat indikator-indikator ekonomi yang mulai membaik sejak akhir Maret hingga pertengahan Juni 2021. Saat itu pun gelombang varian delta belum merebak.

“Realisasi APBN sampai semester I/2021 sudah cukup baik sekitar 42,6 persen tetapi realisasi APBD yang harus digenjot lebih cepat lagi,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper