Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) optimistis dapat memenangkan lelang proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami. Perseroan menjadwalkan dapat menyelesaikan konstruksi pada 2024 jika mendapatkan proyek tersebut.
Seperti diketahui, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengumumkan bahwa konsorsium yang lolos tahap prakualifikasi hanya satu, yakni konsorsium antara PT Marga Metro Nusantara (MMN), PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Acset Indonusa Tbk. Hal tersebut ditetapkan dalam surat BPJT dengan nomor 08/BPJT/L/JECU/2021 yang ditandatangani Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas.
"Kami cukup optimistis memenangkannya [karena] kemampuan keuangan dan posisi ADHI yang dominan sebagai kontraktor. Peran Adhi dalam proyek tersebut memiliki peran sebagai investor dan kontraktor," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto kepada Bisnis, Kamis (5/8/2021).
Adapun, peserta kualifikasi yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis. Sanggahan tersebut paling lambat dilayangkan selambatnya 5 hari kerja setelah tanggal pengumuman atau pada Jumat (6/8/2021).
Farid mengatakan pemilikan perseroan dalam konsorsium tersebut sebesar 10 persen. Adapun, estimasi investasi yang dapat diserap dalam proyek JORR Elevated Cikunir-Ulujami mencapai Rp20,05 triliun,
Jika pemerintah memberikan dukungan investasi sebesar 30 persen, investasi yang akan dikucurkan Adhi Karya dalam proyek tersebut mencapai Rp1,2 triliun, Seperti diketahui, JORR Elevated Cikunir-Ulujami direncanakan memiliki panjang 21,5 kilometer.
Baca Juga
Adhi Karya, ujar Farid, memilih proyek tersebut lantaran angka internal rate of return (IRR) JORR Elevated Cikunir-Ulujami sesuai dengan kebijakan perseroan. Pasalnya, menurut Farid, angka lalu lintas harian rata-rata (LHR) ruas tersebut dinilai layak untuk dikembangkan.
Di sisi lain, Farid mengatakan pihaknya akan menerapkan permodelan dengan teknologi Building Information Modeling (BIM) jika memenangkan proyek tersebut. Farid berpendapat teknologi tersebut dapat menghasilkan desain yang komprehensif dan optimal.
"[Alhasil,] proses perencanaan, produksi, dan pengendalian risiko produksi dapat terselenggara secara lebih real-time," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) Maria Cesilia Hapsari bahwa pihaknya tergabung dalam konsorsium pemrakarsa proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami.
“Porsi kepemilikan Acset [dalam konsorsium] adalah sebagai minoritas sehingga untuk saat ini kami belum bisa banyak menginformasikan mengenai nilai dari investasi atau proyek,” ujarnya.
Dalam proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami, emiten dengan kode ACST tersebut masuk dalam konsorsium Jakarta Metro Expressway bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melalui anak usahanya MMN dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Di dalamnya, META memegang porsi kepemilikan terbesar.
