Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Pertumbuhan Industri Terjaga, Kadin: Vaksin!

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri pengolahan non-migas tumbuh 6,91 persen secara tahunan pada kuartal II/2021. Capaian ini didorong utamanya oleh sektor otomotif yang naik 45,7 persen.
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2). /Antara Foto-Zabur Karuru
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2). /Antara Foto-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha meminta pemerintah menjaga momentum pertumbuhan industri pada kuartal II/2021 lalu dengan mempermudah kinerja industri saat ini.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengakui hingga kuartal II/2021 kinerja industri memang terpantau masih baik. Namun, ketika itu tidak ada yang memikirkan varian delta akan membuat berbagai kebijakan yang lebih ketat saat ini.

"Jadi ini realita yang harus sama-sama kita pikirkan dan jalankan, kami tetap mengutamakan kesehatan sehingga vaksin harus menjadi kunci dalam pelonggaran bahkan syarat hidup sekarang," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (5/8/2021).

Arsjad berharap dengan menggunakan acuan vaksinasi pemerintah mulai dapat merumuskan kebijakan pelonggaran untuk sektor industri. Alhasil, tidak ada lagi kelompok esensial dan kritikal.

Menurut Arsjad, semua sektor harus mulai dapat dibuka dan beroperasi penuh dengan syarat vaksin dan protokol kesehatan (prokes). Apalagi, lanjuy Arsjad, untuk industri yang memilki permintaan ekspor.

"Kita kan juga harus mengambil posisi yang utama dalam mendukung rantai pasok global, dengan begitu penting menjaga produksi untuk supply dan demand global," ujarnya.

Selaras dengan Ketua Kadin, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani sebelumnya juga mengatakan jika tidak ada gelombang kedua pandemi ini, pelaku usaha sudah akan melakukan ekspansi karena tren normalisasi permintaan pasar global dan domestik sangat menjanjikan.

Menurut Shinta, kinerja pertumbuhan industri saat ini masih akan bergantung pada berbagai stimulus. Sejalan dengan hal itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4 persen pada tahun ini juga masih tergantung pada penanganan gelombang pandemi Covid-19 saat ini.

Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja industri pengolahan non-migas yang mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II/2021 menjadi 6,91 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja didorong utamanya oleh sektor otomotif yang kenaikannya mencapai 45,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper