Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan mulai melirik andaliman, komoditas rempah asal Sumatra Utara, sebagai salah satu produk yang bisa menjadi andalan ekspor. Rempah Indonesia yang bernilai tambah dinilai bisa meningkatkan daya saing di pasar internasional.
“Andaliman merupakan salah satu rempah-rempah Indonesia yang memiliki potensi ekspor yang sangat besar. Untuk itu, diperlukan pengembangan produk agar sesuai dengan permintaan pasar internasional,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi melalui siaran pers, Rabu (4/8/2021).
Plt. Direktur Pengembangan Produk Ekspor Marolop Nainggolan menyampaikan bahwa andaliman harus memiliki nilai jual dan nilai tambah serta keunikan yang menjadikan identitas merek produk agar dapat bersaing dengan produk rempah-rempah lainnya.
“Untuk itu, diperlukan pengolahan yang tepat sesuai dengan permintaan pasar internasional. Selain itu, dibutuhkan pengetahuan produk yang mendalam untuk pengembangan komoditas andaliman ini, termasuk aspek program jangka pendek dan jangka panjang, strategi pemasaran yang tepat, persyaratan yang dibutuhkan untuk pasar ekspor, serta sertifikasi produk yang diperlukan untuk menembus pasar ekspor,” ujar Marolop.
Kepala Strategic Business Unit Sertifikasi & Eco Framework PT Sucofindo (Persero), Nurbeta Kurniawan memaparkan sejumlah regulasi dan standar keamanan pangan dalam menembus pasar internasional. Dia mengatakan standar yang harus dipenuhi mencakup Good Manufacturing Practice (GMP), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan Organik.
Selain itu, terdapat pula persyaratan keamanan pangan untuk pasar global, kriteria mutu pangan, dan jaminan mutu. Dalam penerapan sistem mutu, hal-hal yang harus dipenuhi mencakup teknis mutu, uji laboratorium, dan inspeksi.
Baca Juga
“Dalam penerapan mutu terdapat tantangan internal dan eksternal yang harus diatasi agar proses berjalan secara maksimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, perlu digalakkan program pendampingan dan kolaborasi dengan UMKM melalui bimbingan teknis kepada untuk membangun kompetisi tersebut,“ jelas Beta.