Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan kemajuan engineering procurement construction (EPC) unit ISBL (Inside Battery Limit) dan OSBL (Outside Battery Limit) proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 37,01 persen per 15 Juli 2021.
Pjs. SVP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meski di tengah pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di beberapa daerah, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) tetap mampu melaksanakan pekerjaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Sampai dengan saat ini kemajuan EPC ISBL OSBL dari RDMP Balikpapan yang telah mencapai 37,01 persen per 15 Juli 2021," ujar Fajriyah, dikutip dari laman resmi Pertamina, Minggu (1/8/2021).
Proyek RDMP Balikpapan Phase 1 ditargetkan bisa mulai berproduksi pada Maret 2024 dan dilanjutkan dengan onstream gasoline block pada November 2024.
Saat ini, KPB tengah menantikan salah satu paket peralatan dalam unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dapat segera tiba di lokasi kilang.
Unit disengager, stripper, dan regenerator merupakan salah satu paket long lead item (LLI) dalam unit RFCC di bawah lisensi AXENS. Paket ini memiliki berat sekitar 3.743 ton untuk instalasi dan berkontribusi sekitar 1,5 persen dari keseluruhan proyek.
Paket unit ini dibagi menjadi 9 item yang terdiri atas riser and regenerated catalyst stand pipe, disengager/stripper, spent catalyst stand pipe, regenerator pertama, regenerator kedua, withdrawal well, catalyst cooler stand pipe, cooled catalyst lift, dan joint expansion antara regenerator pertama dan kedua.
Akibat pandemi Covid-19, keberangkatan yang awalnya direncanakan pada Januari 2021 tertunda sampai dengan 21 Juli 2021 dan paket ditargetkan tiba di lokasi pada Agustus 2021.
Adapun, RFCC merupakan salah satu unit yang berperan sangat penting dalam kilang. Unit ini dapat meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
Sebagai pengelola proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan estimasi nilai investasi mencapai US$6,51 miliar, KPB berkomitmen dapat meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi standar EURO V yang lebih ramah lingkungan.