Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan konsumen yang melonjak di Amerika Serikat tidak dapat dipenuhi oleh produsen pada kuartal kedua 2021, mengingat ketidakpastian terkait dengan kendala pasokan ini akan berakhir.
Kekurangan bahan dan penundaan pengiriman menyebabkan penarikan persediaan yang sangat besar karena perusahaan-perusahaan bergegas untuk memenuhi salah satu laju pengeluaran konsumen terkuat sejak 1950-an dan pertumbuhan yang kuat dalam pembelian peralatan bisnis.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua pemerintah meleset jauh dari perkiraan. Ekonomi AS tumbuh 6,5 persen pada kuartal kedua 2021, jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 8,4 persen.
Adapun, nilai pasokan tahunan menyusut US$166 miliar pada kuartal terakhir, penurunan terburuk kedua dalam hampir 12 tahun.
Ke depan, sulit untuk mengetahui kapan rantai pasokan dapat kembali normal, karena perusahaan berlomba untuk mengisi kembali dan mencoba untuk mendahului kenaikan harga bahan lebih lanjut dan kekurangan.
"Mengingat sifatnya yang global, banyak rantai pasokan dan kemacetan logistik bisa lebih persisten daripada yang diperkirakan banyak orang, dan kami mengantisipasi mereka membebani pertumbuhan kuartal saat ini dalam belanja konsumen,” kata Richard Moody, kepala ekonom di Regions Financial Corp., dilansir Bloomberg, Minggu (1/8/2021).
Baca Juga
Data terbaru mendukung pandangan itu. Survei manufaktur IHS Markit terbaru menunjukkan pertumbuhan pembelian input paling tajam dalam catatan.
Sementara itu, pendalaman terhadap data inventaris dari laporan PDB kuartal kedua menunjukkan penarikan yang cukup besar di produsen dan peritel. Persediaan menyusut US$51,5 miliar di pabrik, penurunan terbesar dalam catatan hingga 1997.
Nilai stok barang tahan lama juga menurun tajam dan kemungkinan mencerminkan pengurangan produksi industri otomotif yang berasal dari kekurangan semikonduktor.
CEO Ford Motor Co. Jim Farley mengatakan pasokan yang jauh dari permintaan memungkinkan pihaknya untuk menjaga harga tetap tinggi.
"Mengingat kekuatan jajaran produk kami dan permintaan yang kami lihat, kami berharap memiliki kekuatan harga yang relatif kuat untuk masa mendatang yang baru," katanya.
Moody melanjutkan angka-angka PDB mencerminkan kesulitan yang dihadapi ekonomi AS, yaitu bahwa sisi penawaran ekonomi tidak mampu mengimbangi permintaan, sehingga menghasilkan inflasi yang jauh lebih cepat.