Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambungkan Labuan Bajo hingga Maumere, Tol Listrik Flores Beroperasi

Kehadiran tol listrik merupakan bentuk komitmen pemerintah melalui PLN dalam memperkuat keandalan listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur.
Petugas Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Cawang PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat melakukan pemeriksaan rutin panel di Gardu Induk 150 KV Mampang Dua, Jakarta./Antara
Petugas Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Cawang PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat melakukan pemeriksaan rutin panel di Gardu Induk 150 KV Mampang Dua, Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) atau tol listrik sepanjang 864 kilo meter sirkuit (kms) di Flores, Nusa Tenggara Timur resmi beroperasi. Penyambungan listrik ini membentang dari Labuan Bajo hingga Maumere dengan menelan biaya senilai Rp1,1 triliun.

"Penyambungan tol listrik ini rampung dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara [Persero] pada Jumat [30/7/2021] kemarin," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari siaran pers, Minggu (1/8/2021).

Menurut Agung, kehadiran tol listrik merupakan bentuk komitmen pemerintah melalui PLN dalam memperkuat keandalan listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur.

"Kami secara serius meningkatkan kualitas mutu listrik di Indonesia Timur. Semoga adanya infrastruktur listrik ini bisa menarik minat investor untuk memperbaiki perekonomian wilayah setempat," katanya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Syamsul Huda menyampaikan kondisi sistem kelistrikan Pulau Flores saat ini memiliki daya mampu sebesar 104,1 megawatt (MW), dengan beban puncak untuk melayani pelanggan total sebesar 71,6 MW.

Selama ini, dari total 104,1 MW pembangkit di Flores, terpisah dalam dua sistem, yaitu Sistem Flores Bagian Barat dan Sistem Flores Bagian Timur. Pada Sistem Flores Bagian Barat kapasitas total pembangkit 40,7 MW, antara lain PLTMG Rangko 23 MW dan PLTD Golobilas 3,4 MW di Labuan Bajo, PLTP Ulumbu 10 MW, PLTD Faobata Bajawa 2,2 MW di Kabupaten Manggarai, serta pembangkit lainnya.

Sebaliknya, Sistem Flores Timur memiliki kapasitas total 63,4MW, dengan pembangkit antara lain, PLTMH Ndungga 2 MW, PLTS Wewaria 1 MW, PLTD Mautapaga 3 MW, PLTU Ropa 14 MW di Ende, dan PLTS Waeblerer 1 MW, PLTD Wolomarang 3 MW, dan PLTMG Maumere 40 MW di Kabupaten Sikka.

Sebelumnya, Sistem Flores Barat cadangannya terbatas sehingga mudah defisit jika ada gangguan salah satu pembangkit besar, sedangkan Sistem Flores Timur cadangannya sangat mencukupi.

Dengan bergabungnya kedua sistem, maka cadangannya menjadi sangat mencukupi dan lebih andal. Selain itu, dengan gabungan sistem yang lebih besar, akan membuat sistem lebih efisien dan dapat menurunkan biaya operasi sekitar 3-4 persen.

Huda menambahkan untuk mendukung keandalan suplai di Sistem Flores telah beroperasi 11 gardu induk dengan kapasitas 225 MVA dan saluran transmisi sepanjang transmisi 864 kms yang terdiri dari 1.319 tapak tower tersebar di seluruh Kabupaten Flores. Terakhir, Gardu Induk Aesesa di Kabupaten Nagekeo yang sudah energize pada 4 Juni 2021 lalu.

"Kami percaya listrik merupakan energi yang menggerakkan kehidupan dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. PLN akan terus berupaya memperluas akses listrik dan meningkatkan keandalannya," kata Huda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper