Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group berupaya melakukan mitigasi guna menjaga kontinuitas perusahaan dengan mengurangi kapasitas penerbangan hingga menjadi 10-15 persen dari total 1.400 penerbangan.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan langkah atau keputusan tersebut adalah yang terbaik. Maskapai tetap menyediakan dan menawarkan layanan penerbangan dengan mengutamakan aspek-aspek keselamatan, keamanan, terjangkau dan sehat.
"Kami tetap beroperasi secara bertahap, rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya [sebelum pandemi Covid-19] yakni rerata 1.400 penerbangan per hari," kata Danang dalam siaran pers, Sabtu (31/7/2021).
Dia menuturkan senantiasa menjalankan berbagai inisiatif atas kesepakatan bersama guna mendukung operasional dan layanan perusahaan termasuk menghadapi ketidakpastian situasi dampak dari pandemi Covid-19 yang penuh tantangan ini.
Danang menjelaskan kondisi saat ini pendapatan sangat minimal, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, terjadi pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar.
Lion Air Group sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan. Skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat.
Baca Juga
Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan jumlah frekuensi terbang (produksi layanan penerbangan) faktanya juga menurun.
Lion Air Group masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan rancangan penyusunan (cetak biru/ blue print) dan langkah lainnya yang akan diambil guna tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus mengurangi beban yang ditanggung selama pandemi Covid-19.