Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap tahun ini industri kimia hulu masih dapat mempertahankan pertumbuhan hingga dua digit seperti yang dicapai tahun lalu.
Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Fridy Juwono mengatakan di tengah pertumbuhan industri manufaktur yang kontraksi 2,52 persen tahun lalu, industri kimia hulu mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi hingga 11 persen.
Sementara itu, pertumbuhan sektor industri kimia, farmasi dan tekstil atau IKFT pada 2020 juga mengalami kontraksi sebesar 1,49 persen dengan kontribusi sebesar 4,48 persen.
"Kami yakin masih bisa tumbuh seperti tahun lalu, tetapi akan banyak faktor. Kami hanya berharap pembatasan-pembatasan saat ini tidak terlalu memengaruhi kapasitas produksi," katanya kepada Bisnis, Sabtu (31/7/2021).
Adapun, pada kuartal I/2021 lalu pertumbuhan sektor IKFT berhasil mulai tumbuh positif sebesar 0,55 persen, di atas pertumbuhan manufaktur yang masih konstraksi sebesar -0,71 persen.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan saat ini secara kapasitas industri petrokimia hulu relatif tidak akan berpengaruh dengan pembatasan yang terjadi.
Meski demikian tetap ada penurunan sekitar 5 persen dari yang sebelumnya bisa mencapai 85-90 persen.
"Jadi pertumbuhan kalau awal tahun kami proyeksi bisa 5 persen mungkin akan revisi karena di hilir cukup berat. Kalau hulu masih bisa 4,5 persen hilir mungkin hanya 2,5 persenan sehingga total pertumbuhan kami mungkin hanya sekitaran 3 persenan," ujarnya.