Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan berbagai program taktis berupa bantuan langsung yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk membantu pembudidaya ikan yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan PPKM di sejumlah daerah telah memberikan tekanan kuat terhadap ekonomi para pembudidaya ikan, terutama skala mikro kecil. Adapun, di samping program yang bersifat makro, pihaknya juga terus mendorong program yang bersifat taktis.
Menurutnya program taktis dilakukan untuk mengantisipasi dampak ekonomi sebagai akibat kondisi yang tidak terduga sebelumnya, seperti efek pandemi Covid-19.
"Kami telah siapkan berbagai program taktis berupa bantuan langsung yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Teknis. Fokusnya jelas membantu menekan biaya produksi agar produksi bisa terus jalan," jelasnya dalam siaran pers, Jumat (30/7/2021).
Sebelumnya, KKP melalui BBPBAP Jepara menyalurkan berbagai bantuan ke sejumlah kelompok di pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.
Sebanyak 550.000 ekor benih udang vaname disalurkan ke sepuluh Pokdakan yang tersebar di Kabupaten Subang dan 2.340.000 ekor benih udang putih lokal disalurkan ke pokdakan yang tersebar di Kabupaten Cirebon. Dukungan ini setidaknya diharapkan akan memberikan tambahan pendapatan selama puncak pandemi ini minimal Rp5 juta per pembudidaya.
Baca Juga
Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo saat dimintai keterangannya, menyatakan pihaknya akan selalu hadir di tengah-tengah pembudidaya, apalagi di masa puncak pandemi Covid seperti ini.
"Meski kemarin diberlakukan PPKM, namun dalam pengamatan kami, khusus pasar udang masih cukup stabil, artinya permintaan masih ada, hanya saja ada biaya produksi cukup membebani, oleh karena itu saya rasa dukungan benih ini sangat tepat untuk tekan biaya produksi," jelas Sugeng.
Sejauh ini BBPBAP Jepara telah menyalurkan bantuan benih udang di berbagai daerah seperti ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.