Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Tegaskan Utang Pemerintah Aman. Ini Buktinya!

Rasio utang Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara lain, sementara mayoritas utang berada dalam rupiah.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA - Stok utang pemerintah meningkat sejak 2018 sampai dengan 2020, ketika pandemi Covid-19 muncul.

Namun, rasio utang pemerintah masih berada jauh di bawah batas yang dimandatkan UU 17/2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen.

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Leonard Tampubolon menuturkan rasio utang pemerintah pada kondisi pandemi saat ini mencapai 34,9 persen per akhir 2020.

"Secara proporsi utang itu mayoritas rupiah 66,5 persen di tahun 2020 sehingga risiko utang terhadap fluktuasi nilai tukar itu bisa kita jaga," kata Leonard dalam webinar bersama PPPI dan Bappenas, Kamis (29/7/2021).

Selanjutnya, dibandingkan negara lain, Leonard menegaskan rasio utang Indonesia relatif lebih rendah.

Dari data Bappenas, rasio utang Filipina mencapai 53,5 persen, Vietnam 46,7 persen, Turki 39,5 persen dan Korea Selatan 42,6 persen.

Lebih lanjut, debt to service ratio dari sisi ekspor dan penerimaan negara masih relatif aman untuk Indonesia.

"DSR atas ekspor memperlihatkan keberlangsungan pembayaran pokok dan bunga luar negeri terhadap penerimaan valas dan ekspor itu besarnya masih 27,9 persen," katanya.

Adapun, DSR sebelum pandemi Covid-19 relatif di bawah 27 persen, yakni 26,9 persen pada 2019 dan 25,1 pada 2018.

Bahkan, Leonard mengungkapkan kondisi ini jauh lebih baik dari kondisi di 2016 ketika DSR encapai 35,4 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper