Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri alat berat, PT Intraco Penta Tbk. (INTA) menyebut permintaan dari seluruh sektor pengguna alat berat dalam tren positif.
Corporate Secretary Intraco Penta Astri Duhita Sari mengatakan permintaan dari industri nikel terbilang tinggi. Hal itu sejalan dengan rencana diversifikasi perseroan yang akan menyediakan alat berat untuk komoditas selain batu bara.
"Selain nikel, emas, dan bauksit juga bagus terdorong oleh peningkatan harga komoditas. Namun, sektor nonpertambangan kontribusinya juga naik," katanya kepada Bisnis, Kamis (29/7/2021).
Astri menyebut secara keseluruhan untuk realisasi penjualan alat berat hingga akhir kuartal II/2021 ini masih dalam tahap finalisasi penghitungan. Namun, perseroan masih yakin dengan target penjualan alat berat tahun ini akan bertumbuh sekitar 10–15 persen.
Adapun pada tiga bulan pertama tahun ini perseroan sudah menjual 99 unit alat berat atau senilai Rp69,6 miliar. Kenaikan tertinggi periode tersebut dari sektor di luar tambang yang meningkat hingga 43 persen.
Meski demikian jika dibanding perolehan kuartal I/2020 yang sebesar Rp157,8 miliar tentu belum mengindikasi pertumbuhan. Astri menyebut hal itu akibat dampak Covid-19 yang masih berjalan dan selesainya kontrak penjualan dengan merek Volvo pada tahun lalu.
"Jadi ibaratnya tahun lalu itu kami sudah jatuh tertimpa tangga tetapi tahun ini kami masih optimis," ujarnya.
Sementara itu, Astri menyebut perseroan belum mengidentifikasi pengaruh yang signifikan terhadap PPKM Darurat dan level 4 di sejumlah daerah yang diterapkan oleh pemerintah saat ini.
Menurutnya, pertemuan dan komunikasi dengan pelanggan saat ini banyak dilakukan dengan media elektronik.
"Kami tentu terus harapkan kondisi bisa berangsur pulih secara cepat untuk menghindari dampak negatif yang lebih besar terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan," kata Astri.