Bisnis.com, JAKARTA - Tesla Inc. melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan didukung oleh permintaan yang kuat untuk kendaraan listriknya tahun ini yang dapat melebihi proyeksi jangka panjang untuk pertumbuhan produksi sebesar 50 persen.
Laba di perusahaan kendaraan listrik dan energi bersih Elon Musk melonjak menjadi US$1,45 per saham. Alhasil, kinerja produsen mobil yang berbasis di Palo Alto, California mengalahkan proyeksi rata-rata 97 sen dari para analis.
Hasil tersebut menandai posisi laba kuartalan untuk delapan kali berturut-turut bagi perusahaan yang berusia 18 tahun dengan jumlah karyawan 80.000 orang.
Pendapatan operasional melonjak karena penjualan yang lebih tinggi dari sedan pasar massal Y dan Model 3, meskipun Model X kelas atas dan Model S unggulan memiliki margin negatif karena Tesla meningkatkan produksi.
Kondisi ini memungkinkan Tesla untuk membukukan margin dari operasi otomatis, tanpa memasukan penjualan kredit, sebesar 25,8 persen, naik dari 22 persen pada kuartal sebelumnya dan 18,7 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Saham Tesla naik sebanyak 3,2 persen menjadi US$678,40 per lembar setelah perdagangan pasar ditutup. Tesla naik 2,2 persen menjadi US$657,62 pada penutupan di New York.
Baca Juga
“Saya tidak berpikir ada yang mengharapkan pukulan sebesar ini, tetapi dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$600 miliar, dibutuhkan lebih banyak untuk memindahkan saham daripada sebelumnya,” kata analis Ben Kallo dari Robert W. Baird Senin.
“Ini menempatkan mereka [Tesla] di jalur untuk menjadi perusahaan otomotif terbaik di kelasnya dari perspektif margin.”