Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat kondisi masyarakat yang sulit dalam merespons Covid-19 serta mendukung pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat
Masyarakat yang diminta tetap di rumah untuk menahan penyebaran pandemi lalu diberikan stimulus melalui penambahan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Salah satu bentuk riil manfaat APBN dalam perlindungan sosial (perlinsos) adalah melalui pemberian bantalan sosial dalam bentuk program keluarga harapan dan program kartu sembako. Untuk kartu sembako sudah termasuk dua bulan tambahan alokasi pada bulan Juli dan Agustus,” katanya dikutip dari akun Instagram, Kamis (22/7/2021).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN juga bersifat responsif dalam mendengar kondisi masyarakat di daerah dengan menambah alokasi kartu sembako PPKM berdasarkan usulan dari pemerintah daerah (pemda).
APBN pun masih terus menyalurkan bantuan sosial tunai yang sudah diberikan sejak tahun 2020.
Selain bantalan sosial, APBN memberikan bantuan dalam bentuk bantuan beras Bulog dan melanjutkan pemberian diskon listrik untuk meringankan beban masyarakat.
Baca Juga
Dari sisi penyediaan lapangan kerja, tambah Sri Mulyani, program prakerja juga telah ditambah alokasinya.
Tidak hanya di level pemerintah pusat, dukungan perlinsos juga diberikan melalui transfer ke daerah dalam bentuk bantuan langsung tunai desa bagi 8 juta penerima dengan total anggaran Rp28,8 triliun.
“Berbagai ikhtiar perlinsos yang telah dilakukan pemerintah sejak tahun 2020 telah berhasil menahan kondisi ekonomi dari dampak yang lebih buruk,” jelas Sri Mulyani.
Capaian tersebut tercermin dari tingkat pengangguran terbuka yang berhasil diantisipasi turun sebesar 0,81 persen menjadi 6,26 persen pada Februari 2021. Tingkat kemiskinan juga sama, menyusut 0,05 persen menjadi 10,14 persen.