Bisnis.com, JAKARTA - Pukulan tidak proporsional yang dialami pekerja perempuan karena pandemi Covid-19 akan bertahan. Organisasi Buruh Internasional atau ILO mengatakan pekerjaan laki-laki pulih lebih cepat daripada perempuan.
Akan ada 13 juta lebih wanita yang bekerja tahun ini daripada 2019, sementara pria akan berhasil mengganti kerugian yang disebabkan oleh krisis.
ILO mendesak pemerintah untuk memberlakukan kebijakan yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan retensi yang menguntungkan perempuan, terutama di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan dan pendidikan.
“Ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki di dunia kerja yang diperburuk selama pandemi Covid-19 akan tetap ada dalam waktu dekat,” kata ILO, dilansir Bloomberg, Selasa (20/6/2021).
Meskipun proyeksi pertumbuhan pekerjaan pada 2021 untuk perempuan melebihi laki-laki, tetapi itu tidak akan cukup untuk membawa perempuan kembali ke tingkat pekerjaan sebelum pandemi.
Pandemi memiliki dampak yang tidak proporsional pada perempuan, yang telah menderita kehilangan pekerjaan lebih besar daripada laki-laki.
Baca Juga
Hal itu sebagian karena mereka lebih cenderung bekerja di industri jasa yang sangat terpukul. Dengan banyak sekolah dan pusat penitipan anak ditutup, banyak tanggung jawab pengasuhan anak tambahan jatuh pada perempuan.
Selain itu, perempuan kehilangan keterampilan ketika mereka meninggalkan angkatan kerja, yang menghasilkan upah yang lebih rendah ketika mereka kembali, menurut sebuah makalah penelitian Agustus 2020 yang didistribusikan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional AS.
Sebuah laporan Uni Eropa memperingatkan bahwa pandemi telah mengikis pencapaian kesetaraan yang diperoleh dengan susah payah, menunjuk ke beberapa negara, seperti Polandia.