Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengeklaim berkoordinasi erat dengan maskapai guna memastikan kelancaran penanganan kargo selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan kinerja angkutan kargo di bandara-bandara AP II pada tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan apabila dibandingkan dengan pada tahun lalu.
Sepanjang semester I/2021, paparnya, secara kumulatif total volume angkutan kargo di seluruh bandara AP II mencapai 353.819 ton atau naik sebesar 30,24 persen dibandingkan dengan semester I/2020.
Adapun volume angkutan kargo terbanyak pada Januari - Juni 2021 tercatat di Bandara Soekarno-Hatta dengan 271.769 ton atau naik 29,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di tengah pandemi ini, sejak Desember 2020 Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta juga sukses menangani kedatangan vaksin untuk Covid-19 yang membutuhkan cara-cara dan fasilitas khusus. Sampai Jumat, 16 Juli 2021, total Bandara Soekarno-Hatta sudah menangani kedatangan vaksin hingga tahap ke-27,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (18/7/2021).
Menurutnya, meningkatnya volume kargo di bandara AP II karena tumbuhnya pengiriman barang yang antara lain didorong dari aktivitas e-commerce.
Awaluddin menambahkan volume angkutan kargo pada periode PPKM Darurat di Bandara Soekarno-Hatta berkisar 50.000 - 60.000 ton setiap harinya atau relatif stabil dibandingkan dengan sebelum PPKM Darurat.
Maskapai penerbangan dinilai bisa mengurangi beban keuangan dengan mengoptimalkan penerbangan kargo dari sektor logistik yang tetap beroperasi selama PPKM Darurat Jawa-Bali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan angkutan barang tetap berjalan dengan lancar di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, kelancaran angkutan barang ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan logistik nasional, khususnya kebutuhan dasar dan penting bagi masyarakat.
Tak hanya itu, dia meyakini alur logistik yang dapat mengurangi beban keuangan maskapai yang turun akibat pembatasan mobilitas masyarakat selama PPKM.
"Dengan lancarnya pengiriman logistik diharapkan pula dapat mengurangi beban maskapai yang mengalami penurunan angkutan penumpang regular, akibat adanya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat yang sudah dimulai sejak 3 Juli 2021," katanya.