Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Jabarkan Fokus APBN untuk Pengendalian Covid-19

Sri Mulyani mengklaim salah satu fokus APBN adalah untuk penanganan kesehatan agar angka Covid-19 lebih terkendali.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) disaksikan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin memberikan pemaparan dalam webinar  Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) disaksikan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa di tengah kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat signifikan, pemerintah berupaya semaksimal mungkin menahan dampaknya terhadap aspek sosial-ekonomi.

“Untuk itu, APBN difokuskan pada penanganan kesehatan agar angka Covid-19 lebih terkendali dan pemberian perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan serta bagi pekerja terdampak,” katanya dikutip dari akun resmi Instagram Sri Mulyani, Minggu (18/7/2021).

Sri menjelaskan bahwa hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, dukungan APBN untuk perlindungan sosial meningkat dari Rp153,86 triliun menjadi Rp187,84 triliun.

Tambahan tersebut meliputi anggaran untuk program kartu harapan (PKH), bantuan sosial tunai, penyaluran kartu sembako, bantuan beras, perpanjangan diskon listrik, bantuan langsung tunai desa, program prakerja, bantuan rekening minimum beban/abonemen, serta subsidi kuota Internet.

Lalu, menurutnya, alokasi anggaran penanganan kesehatan yang sebelumnya sudah naik dari Rp172 triliun menjadi Rp193,93 triliun, kini ditingkatkan kembali menjadi Rp214,95 triliun.

Kenaikan tersebut sudah termasuk tambahan untuk perkiraan kenaikan klaim pasien, pembangunan rumah sakit darurat, penyediaan obat Covid-19, tambahan insentif tenaga kesahatan, penambahan oksigen darurat, serta percepatan vaksinator dan penebalan PPKM di daerah.

Jika ditotal, dukungan APBN melalui program PEN meningkat dari Rp699,43 triliun menjadi Rp744,75 triliun.

Pemerintah, tambah Sri, akan terus bekerja keras untuk membantu rakyat menghadapi pandemi serta mendukung pemulihan ekonomi dari dunia usaha.

“Kepada masyarakat semua, janganlah lelah untuk terus disiplin terapkan protokol kesehatan (prokes) dan lakukan vaksinasi karena ini adalah ikhtiar kita bersama agar pandemi segera berakhir,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper