Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSPI Soroti Temuan Banyaknya Klaster Covid-19 Buruh Pabrik

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menyatakan PPKM Darurat yang menggunakan penyekatan belum terlalu efektif mengingat masih banyak sektor pengolahan atau manufaktur yang masih bekerja 100 persen.
Buruh pabrik garmen berjalan keluar pabrik di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/2/2017)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Buruh pabrik garmen berjalan keluar pabrik di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/2/2017)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan terdapat lebih dari 10 persen pekerja di industri manufaktur yang terinfeksi Covid-19. Temuan ini menjadi dasar muncunya klaster buruh atau pabrik.

"Selama dimulainya PPKM Darurat hingga hari ini yaitu lebih dari 10 persen pekerja buruh yang bekerja di sektor manufaktur atau pengolahan, baik padat karya atau labor intensive maupun capital intensive atau padat modal, buruh atau pekerjanya terpapar Covid-19," kata Said, dikutip dari Antara, Kamis (15/7/2021).

Said mengatakan perusahaan bekerjasama dengan Satgas Covid-19 di daerah masing-masing telah melakukan tes Antigen yang dilanjutkan dengan tes usap PCR.

Dia memberi contoh salah satu perusahaan di Purwakarta, Jawa Barat dengan 200 pegawainya yang reaktif saat dites Antigen. Kemudian didapatkan sekitar 200 di antaranya sudah terpapar Covid-19 setelah ditindaklanjuti dengan tes PCR.

"Beberapa perusahaan lain yang sudah kami lakukan pendataan dan cek di lapangan mengalami kejadian yang serupa. Di Purwakarta misalnya di pabrik otomotif dan komponen otomotif, pabrik elektronik dan komponen elektronik pun didapat data lebih dari 10 persen buruh atau pekerja terpapar positif Covid-19," katanya.

Dia juga menyoroti kondisi pabrik yang berada di daerah lain seperti Bekasi, Kerawang, Tangerang serta kawasan industri lainnya yang sekitar 10 persen pekerjanya telah terinfeksi penyakit yang menyerang pernapasan itu.

Menurutnya, PPKM Darurat yang menggunakan penyekatan belum terlalu efektif mengingat masih banyak sektor pengolahan ataupun manufaktur yang masih bekerja 100 persen. Data tersebut menjelaskan, kenapa banyak penyebaran Covid-19 saat ini adalah klaster buruh atau pabrik.

"Ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan dunia usah dan nyawa buruh," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper