Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2021 diperkirakan masih melanjutkan tren surplus.
Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memprediksi neraca dagang pada Juni 2021 akan mencetak surplus sebesar US$2,42 miliar.
Kinerja ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 44,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2021 yang mencapai 61,9 Mei 2021. Secara bulanan, ekspor diperkirakan tumbuh 2,2 persen (month-to-month/mtm).
Menurutnya, pertumbuhan yang melambat tersebut dipengaruhi oleh penurunan aktivitas manufaktur dan penjualan eceran di China, negara mitra dagang utama Indonesia.
“Selain itu, penurunan harga CPO pada 21 Juni disebabkan oleh pasokan yang melimpah di tengah kondisi cuaca yang mendukung,” katanya kepada Bisnis, Rabu (14/7/2021).
Sementara, Wisnu memperkirakan kinerja impor pada Juni 2021 akan tumbuh sebesar 38,3 persen, juga melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 68,7 persen. Secara tahunan, impor diperkirakan meningkat 4,6 persen secara bulanan.
Baca Juga
Perkembangan impor tersebut dipengaruhi oleh kinerja manufaktur domestik yang melambat pada Juni 2021, tercermin dari tingkat PMI yang menurun ke level 53,5. tingkat inflasi pun masih tetap rendah pada periode tersebut dikarenakan masih lemahnya permintaan domestik.