Bisnis.com, JAKARTA -- Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selama dua hari di Singapura menghasilkan beberapa kesempatan. Salah satunya terkait energi hijau.
Airlangga bersama Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat energi hijau bukan hanya untuk Singapura tapi juga untuk kawasan Asean.
“UU Cipta Kerja yang telah dikeluarkan Pemerintah Indonesia memberikan kepastian tentang arah pengembangan investasi. Termasuk di antaranya untuk pengembangan energi baru dan terbarukan,” katanya dikutip dari situs Kementerian Perekonomian, Selasa (13/7/2021).
Airlangga menjelaskan bahwa beberapa perusahaan Singapura telah berkomitmen untuk mengembangkan energi tenaga surya di Indonesia. Mereka adalah SembCorp dan Sunseap.
SembCorp diyakini semakin efisien mengembangkan energi tenaga surya yang sebelumnya membutuhkan lahan 1 ha untuk menghasilkan 1 MW. Di Singapura, mereka dapat mengelola 0,72 ha untuk menghasilkan 1 MW listrik.
Kedua Menteri sepakat untuk melakukan pembahasan lanjutan terkait model bisnis ini. Ini karena Indonesia memiliki banyak sumber energi listrik yang bisa dikembangkan mulai dari hidro, angin, panas bumi, hingga sinar matahari.
Sementara dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Pemerintah Negeri Singa menegaskan komitmennya untuk membangun kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Pengusaha setempat diminta terus berinvestasi di Indonesia.
“PM Singapura menyatakan iklim berusaha di Indonesia sudah semakin baik, sehingga Pemerintahnya terus mendorong pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, juga ditegaskan komitmen kedua negara untuk bersama-sama mengembangkan energi hijau. Pemerintah Singapura akan segera meresmikan pembangkit listrik tenaga Surya terapung di Singapura dengan kapasitas 60 MW.